Pemkab Natuna Pantau Program Bantuan Usaha Perempuan: Ekonomi Keluarga Meningkat
Pemerintah Kabupaten Natuna memonitor program bantuan alat usaha bagi perempuan, menunjukkan peningkatan ekonomi meski belum signifikan, dengan rencana pembinaan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, tengah gencar melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap program bantuan alat usaha sederhana yang diberikan kepada para perempuan pelaku usaha mikro di daerah tersebut. Monev ini dilakukan sejak Kamis (13/3) hingga Jumat (14/3) di Kecamatan Bunguran Timur, Natuna. Bantuan berupa kompor, kuali, dan panci diberikan pada tahun 2024, dengan tujuan meningkatkan perekonomian keluarga para penerima manfaat.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna, Yuli Ramadhanita, menjelaskan bahwa program ini menargetkan 70 perempuan pemilik usaha mikro. "Bantuan diberikan pada 2024, tahun ini kita melakukan monev untuk mengetahui perkembangannya. Yang menerima bantuan adalah perempuan yang usahanya berada di bawah kategori mikro," ujar Yuli.
Monev dilakukan secara bertahap, dimulai dari wilayah Air Raya. Para penerima bantuan ini sebagian besar merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) atau bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Meskipun peningkatan ekonomi yang dihasilkan belum signifikan, Pemkab Natuna tetap berkomitmen untuk memberikan pembinaan berkelanjutan.
Hasil Monev dan Pembinaan Lanjutan
Hasil monev menunjukkan adanya peningkatan ekonomi, meskipun tidak signifikan, pada para penerima bantuan. Hal ini mendorong Pemkab Natuna untuk terus memberikan pembinaan dan dukungan. "Pada kegiatan itu, kami juga memberikan edukasi terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), menanyakan kendala, serta memotivasi agar usaha mereka terus berkembang," jelas Yuli.
Selain monitoring, tim monev juga memberikan edukasi penting tentang KDRT dan membuka ruang bagi para penerima bantuan untuk menyampaikan kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha mereka. Motivasi dan dukungan terus diberikan agar usaha mereka dapat berkembang lebih pesat.
Pembinaan ini dinilai penting untuk memastikan bantuan yang diberikan memberikan dampak yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan para perempuan penerima manfaat. Dengan adanya pendampingan dan edukasi, diharapkan para perempuan dapat mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan.
Kendala Anggaran dan Rencana ke Depan
Yuli Ramadhanita juga menyampaikan bahwa program bantuan serupa untuk tahun 2025 belum dapat dilanjutkan karena pemerintah daerah tengah melakukan efisiensi anggaran. "Tahun ini kami fokus pada monev untuk mengetahui kendala yang dihadapi penerima," tambahnya.
Meskipun demikian, Pemkab Natuna tetap berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui program-program lain yang sesuai dengan ketersediaan anggaran. Fokus saat ini adalah pada evaluasi dan pembinaan agar bantuan yang telah diberikan dapat memberikan dampak yang maksimal bagi perekonomian keluarga penerima manfaat.
Dengan adanya monev ini, diharapkan dapat teridentifikasi kendala-kendala yang dihadapi oleh para penerima bantuan, sehingga dapat ditemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas program pemberdayaan perempuan di Kabupaten Natuna.
Kesimpulannya, program bantuan alat usaha sederhana untuk perempuan di Natuna menunjukkan hasil positif meskipun masih perlu pembinaan berkelanjutan. Pemkab Natuna berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan, meskipun dengan kendala anggaran yang ada.