Pemkab Padang Pariaman Awasi Kasus Dugaan Pencabulan di SMAN 1 Sungai Geringging
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman turun tangan mengawasi kasus dugaan pencabulan di SMAN 1 Sungai Geringging, Sumatera Barat, yang dilakukan oleh oknum tata usaha terhadap siswi dan ditindaklanjuti dengan aksi demo siswa.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Sebuah kasus dugaan pencabulan mengguncang SMAN 1 Sungai Geringging, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Oknum tenaga tata usaha sekolah diduga melakukan tindakan pencabulan terhadap salah seorang siswi. Peristiwa ini terungkap setelah ratusan siswa menggelar aksi demonstrasi di depan sekolah pada Rabu, 14 Mei 2023, menuntut keadilan dan pemecatan pelaku. Pemkab Padang Pariaman, meskipun SMA berada di bawah kewenangan provinsi, langsung turun tangan memantau perkembangan kasus ini karena demonstrasi tersebut terjadi di wilayahnya. Langkah ini diambil untuk memastikan proses hukum berjalan adil dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Kasus ini mengemuka setelah aksi demonstrasi siswa yang menuntut pihak sekolah untuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum tenaga tata usaha yang diduga melakukan pencabulan. Aksi ini menunjukkan keprihatinan dan keresahan siswa akan keamanan dan kenyamanan lingkungan belajar mereka. Kejadian ini menjadi sorotan karena sekolah seharusnya menjadi tempat aman bagi para siswa untuk belajar dan berkembang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Pariaman, Anwar, menyatakan keprihatinan mendalam atas kejadian ini. Beliau menegaskan bahwa Pemkab Padang Pariaman akan terus memantau perkembangan kasus hingga tuntas. Komitmen ini diambil untuk memastikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak sekolah, Cabang Dinas Wilayah II, dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat untuk menyelesaikan masalah ini.
Langkah Pemkab Padang Pariaman Menangani Kasus
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyatakan komitmennya untuk mengawasi dan mencegah kejadian serupa di masa depan. Beberapa langkah telah dan akan diambil, termasuk meningkatkan pengawasan di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya. Sistem pelaporan kasus kekerasan dan pelecehan seksual juga akan diperkuat untuk memberikan akses lebih mudah bagi korban untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.
Selain itu, Pemkab Padang Pariaman berencana untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada seluruh tenaga kependidikan. Edukasi ini difokuskan pada pentingnya menjaga etika dan profesionalisme dalam menjalankan tugas di lingkungan sekolah. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan perundungan.
Anwar menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk sekolah, orang tua, dan masyarakat, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Kerjasama semua pihak sangat penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar. "Kami berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi di seluruh tingkatan, baik TK/PAUD, SD, SMP, maupun sekolah lain yang berada di Kabupaten Padang Pariaman. Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan," ujar Anwar.
Tuntutan Siswa dan Perkembangan Kasus
Aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan siswa SMAN 1 Sungai Geringging pada Rabu lalu menuntut beberapa hal. Mereka meminta pihak sekolah untuk memberhentikan oknum tenaga tata usaha yang diduga melakukan pencabulan dan memprosesnya secara hukum. Siswa juga menuntut agar korban, yang telah dipindahkan ke sekolah lain, dikembalikan ke SMAN 1 Sungai Geringging.
Meskipun SMA berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemkab Padang Pariaman tetap aktif memantau perkembangan kasus ini. Hal ini menunjukkan kepedulian dan komitmen Pemkab Padang Pariaman dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa di wilayahnya. Pihak berwenang diharapkan dapat segera menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan.
Pemkab Padang Pariaman juga menekankan pentingnya pembelajaran dari kasus ini bagi seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Kejadian ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pengawasan, memperkuat sistem pelaporan, dan memberikan edukasi yang lebih intensif kepada tenaga kependidikan tentang pentingnya etika dan profesionalisme.
Pemkab Padang Pariaman berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan perundungan. Kerjasama antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Semoga kasus ini dapat segera diselesaikan dengan adil dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.