Pemkab Pidie Jaya Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Pelatihan Barista
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya menggelar pelatihan barista untuk 16 penyandang disabilitas guna meningkatkan kemandirian ekonomi mereka dan membuka peluang kerja di sektor perkopian Aceh.
![Pemkab Pidie Jaya Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Pelatihan Barista](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/220147.405-pemkab-pidie-jaya-berdayakan-penyandang-disabilitas-lewat-pelatihan-barista-1.jpeg)
Pidie Jaya, Aceh – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas, Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya menggelar pelatihan barista. Pelatihan yang berlangsung di Komplek Dinas Sosial Pidie Jaya ini diikuti oleh 16 peserta penyandang disabilitas, terutama tuna rungu dan penyandang disabilitas fisik. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 Februari hingga 8 Februari 2024.
Memberdayakan Penyandang Disabilitas Melalui Keterampilan Barista
Pj. Bupati Pidie Jaya, Dr. HT Ahmad Dadek, menjelaskan bahwa pelatihan barista ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan meracik kopi secara profesional. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi mereka di sektor perkopian, baik di kedai kopi maupun membuka usaha mandiri. Pelatihan intensif ini dibimbing oleh barista profesional, Andi, yang mengajarkan teknik dasar meracik kopi dan etika kerja di industri perkopian.
"Pelatihan ini adalah bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan peluang ekonomi yang lebih inklusif," ujar Dr. HT Ahmad Dadek. "Kami ingin memberikan ruang bagi penyandang disabilitas agar memiliki keterampilan yang memungkinkan mereka untuk berkontribusi di sektor formal maupun informal."
Potensi Besar Sektor Perkopian Aceh
Aceh dikenal sebagai penghasil kopi berkualitas tinggi, sehingga sektor perkopian memiliki potensi ekonomi yang besar. Dengan keterampilan barista yang didapat, para peserta pelatihan memiliki peluang untuk bekerja sebagai barista junior atau bahkan memulai bisnis mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kegiatan pelatihan ini mendapatkan dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk Bank Aceh Pidie Jaya. Kepala Bank Aceh Pidie Jaya, Reza, menyatakan dukungannya dan mengungkapkan kemungkinan memberikan dukungan lebih lanjut, termasuk akses permodalan bagi peserta yang ingin berwirausaha. Dukungan perbankan ini diharapkan dapat membantu para peserta untuk mengembangkan usaha mereka setelah pelatihan.
Kesan Peserta Pelatihan
Rahmat (28), peserta pelatihan tuna rungu, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti pelatihan ini. Dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat, ia menyampaikan harapannya untuk bisa bekerja di kedai kopi atau membuka usaha sendiri. Senada dengan Rahmat, Kolentar Umar, peserta yang mengalami cacat tubuh akibat kecelakaan, juga menyampaikan rasa optimis dan percaya dirinya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak setelah mengikuti pelatihan ini.
"Saya sangat senang bisa belajar menjadi barista. Selama ini saya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dengan pelatihan ini, saya berharap bisa bekerja dan berkontribusi," ungkap Rahmat.
Kesimpulan
Pelatihan barista bagi penyandang disabilitas di Pidie Jaya merupakan langkah positif dalam menciptakan peluang ekonomi yang inklusif. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan pihak swasta, diharapkan para peserta pelatihan dapat mengembangkan potensi diri dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Program ini juga menjadi contoh baik dalam pemberdayaan penyandang disabilitas dan menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan kesetaraan kesempatan.