Pemkot Banda Aceh Antisipasi Lonjakan Harga Pangan Jelang Ramadhan dengan Pasar Murah
Pemerintah Kota Banda Aceh menggelar pasar murah di tiga lokasi untuk menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat menjelang Ramadhan, dengan subsidi hingga Rp100.000 per paket.

Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan pasar murah di tiga titik berbeda di Banda Aceh, yang dimulai pada Rabu, 19 Februari 2024. Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, menjelaskan bahwa pasar murah ini merupakan intervensi pemerintah untuk mengendalikan inflasi yang berpotensi meningkat selama Ramadhan. "Di bulan Ramadhan nanti inflasi bisa terjadi, tapi kita intervensi dari pemerintahan kota. Kita ingin inflasi itu tetap terkendali, jadi daya beli masyarakat juga tetap ada," ungkap Afdhal.
Pasar murah ini menyasar warga Banda Aceh yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) setempat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Pemkot Banda Aceh menyediakan 3.000 kupon subsidi yang dapat digunakan untuk membeli paket sembako dengan harga yang jauh lebih terjangkau.
Lokasi dan Jadwal Pasar Murah
Pasar murah Pemkot Banda Aceh dilaksanakan di tiga lokasi berbeda selama tiga hari berturut-turut. Lokasi pertama berada di Halaman Parkir Taman Sri Ratu Safiatuddin Lampriet Kecamatan Kuta Alam pada Rabu (19/2). Kemudian, berlanjut di Halaman Masjid Raudhatul Jannah Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng pada Kamis (20/2), dan terakhir di Kantor Diskopukmdag Kota Banda Aceh pada Jumat (21/2).
Setiap lokasi pasar murah menyediakan paket sembako bersubsidi yang terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula 2 kg, dan telur 1 papan (30 butir). Paket sembako ini dijual dengan harga Rp202.000, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai sekitar Rp300.000. Subsidi yang diberikan mencapai Rp98.000 per paket.
Pemkot Banda Aceh memastikan bahwa subsidi ini diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat meringankan beban masyarakat menjelang bulan Ramadhan.
Antisipasi Kenaikan Harga dan Kerjasama dengan Bulog
Meskipun harga kebutuhan pokok saat ini relatif stabil, Pemkot Banda Aceh tetap menggelar pasar murah sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan harga menjelang Ramadhan. "Kita tidak bisa memprediksi pergerakan harga pangan setiap hari, maka dari itu pasar murah tetap kita lakukan. Kita juga berkoordinasi dengan Bulog agar stok tetap terjaga dan harga tetap stabil," jelas Afdhal.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Banda Aceh untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama dengan Bulog juga menjamin ketersediaan stok bahan pokok dan mencegah potensi manipulasi harga.
Pemkot Banda Aceh memastikan bahwa program pasar murah ini tidak akan berdampak negatif terhadap para pedagang lokal. Bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tetap diperoleh dari distributor lokal, sehingga kegiatan ini justru dapat memperkuat ekonomi lokal.
"Insya Allah ini tidak berdampak terhadap daya beli di pedagang karena kita kan juga belinya itu dari distributor kota dan sebagainya. Jadi, kita saling kolaborasi untuk lebih menjaga kestabilan harga di Kota Banda Aceh," pungkas Afdhal.
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan masyarakat Banda Aceh dapat menikmati bulan Ramadhan dengan lebih tenang tanpa perlu khawatir akan lonjakan harga kebutuhan pokok. Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan warganya.