Pemkot Jaksel Jemput Bola Rekam e-KTP, Sasar Ribuan Warga yang Belum Perekaman
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melakukan perekaman e-KTP dengan sistem jemput bola untuk menjangkau lebih dari 1.000 warga yang belum melakukan perekaman, termasuk siswa SMA Labschool Kebayoran.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengambil langkah inovatif dalam upaya pemerataan pelayanan administrasi kependudukan. Melalui program jemput bola, Pemkot Jaksel mendatangi langsung warga untuk melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP). Langkah ini menyasar lebih dari 1.000 penduduk Jakarta Selatan yang belum memiliki e-KTP.
Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, menjelaskan program ini sebagai solusi untuk menjangkau warga yang kesulitan mengurus administrasi kependudukan. "Ada sekitar 1.000 lebih penduduk Jakarta Selatan yang belum melakukan perekaman KTP elektronik dan salah satunya yang kita kerjakan melalui Sudin Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Selatan dengan melakukan jemput bola," ujar Munjirin saat ditemui di SMA Labschool Kebayoran Jakarta.
Program jemput bola ini memberikan kemudahan bagi warga, khususnya siswa SMA Labschool Kebayoran yang menjadi sasaran awal program ini. Setelah proses perekaman selesai, e-KTP fisik nantinya akan langsung dikirim ke sekolah, sehingga siswa tidak perlu repot datang ke kantor Dukcapil. Lebih lanjut, aktivasi e-KTP juga dapat dilakukan di sekolah, memastikan prosesnya cepat dan efisien. "Jadi pada saat ini sudah langsung bisa aktivasi," tambah Munjirin.
Layanan Jemput Bola di SMA Labschool Kebayoran
Program jemput bola perekaman e-KTP di SMA Labschool Kebayoran telah memasuki hari kedua, dengan fokus pada siswa kelas 11. Pada hari pertama, sebanyak 70 siswa telah berhasil melakukan perekaman. Keberhasilan program ini tidak hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh guru dan karyawan sekolah yang turut berpartisipasi dalam memperbaharui KTP mereka.
Kepala Sekolah SMA Labschool, Suparno, mengungkapkan antusiasme yang tinggi dari civitas akademika. "Ternyata di luar itu banyak juga guru dan karyawan yang memperbaharui dengan KTP elektroniknya. Jadi ini satu efek pengiring yang baik dengan tadinya sasarannya siswa tapi lainnya juga," kata Suparno. Hal ini menunjukkan efektivitas program jemput bola dalam meningkatkan cakupan pelayanan administrasi kependudukan.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan aksesibilitas layanan publik. Dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, Pemkot Jaksel berupaya untuk memastikan seluruh warganya memiliki identitas kependudukan yang lengkap dan terintegrasi.
Efisiensi dan Kemudahan Akses
Program jemput bola ini dirancang untuk mengatasi kendala geografis dan keterbatasan waktu yang seringkali menjadi hambatan bagi warga dalam mengurus administrasi kependudukan. Dengan mendatangi langsung warga, Pemkot Jaksel menghilangkan kesulitan akses yang mungkin dialami oleh sebagian masyarakat.
Selain efisiensi waktu dan tempat, program ini juga memberikan kemudahan dalam proses aktivasi e-KTP. Aktivasi yang dilakukan di tempat memastikan proses selesai dengan cepat dan tanpa kendala teknis. Hal ini sangat membantu warga, terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan tinggi.
Dengan adanya program ini, diharapkan angka kepemilikan e-KTP di Jakarta Selatan dapat meningkat secara signifikan. Pemkot Jaksel berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik dan menjangkau seluruh warganya.
Konteks Kependudukan Jakarta Selatan
Dengan jumlah penduduk Jakarta Selatan yang diperkirakan mencapai 2.359.008 jiwa pada tahun 2024 dan kepadatan penduduk mencapai 15.000 jiwa per kilometer persegi, program jemput bola ini menjadi sangat relevan. Program ini menunjukkan komitmen Pemkot Jaksel dalam mengatasi tantangan administrasi kependudukan di wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Langkah-langkah inovatif seperti ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan cakupan pelayanan administrasi kependudukan di daerah perkotaan yang padat penduduk. Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
Keberhasilan program jemput bola ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam meningkatkan aksesibilitas layanan publik dan mempermudah warga dalam mengurus administrasi kependudukan. Pemkot Jaksel berkomitmen untuk terus berupaya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.