Pemkot Palembang Larang Live Streaming di Jembatan Ampera: Atasi Gangguan Ketertiban Umum
Pemkot Palembang melarang live streaming di Jembatan Ampera karena mengganggu ketertiban umum dan keselamatan, meskipun tetap mendukung kreativitas konten kreator.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan, mengeluarkan larangan live streaming di Jembatan Ampera. Larangan ini diberlakukan menyusul aktivitas sejumlah konten kreator yang dinilai mengganggu ketertiban umum, terutama arus lalu lintas di sekitar ikon kota Palembang tersebut. Langkah ini diambil setelah adanya laporan dan keluhan dari masyarakat serta pertimbangan aspek keselamatan.
Kepala Bidang Penertiban Umum Satpol-PP Palembang, Cherly Panggar Besi, menyatakan bahwa penertiban para konten kreator yang melakukan live streaming di Jembatan Ampera telah dimulai sejak Selasa malam. Pihaknya menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung dari Wali Kota Palembang yang disampaikan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang. Aktivitas live streaming, terutama yang diiringi nyanyian atau tarian, dianggap berpotensi membahayakan keselamatan dan menghambat kelancaran lalu lintas.
Meskipun demikian, Pemkot Palembang menekankan bahwa mereka tidak anti terhadap kreativitas konten kreator. Justru sebaliknya, Pemkot sangat mengapresiasi kreativitas warga dalam berkreasi di media sosial. Namun, Pemkot meminta agar aktivitas tersebut dilakukan di tempat yang lebih tepat dan memperhatikan aspek keselamatan serta ketertiban umum. Imbauan ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kreativitas warga dan kenyamanan publik.
Imbauan dan Sanksi bagi Konten Kreator
Cherly Panggar Besi menjelaskan bahwa Pemkot Palembang tidak melarang sepenuhnya aktivitas pembuatan konten di Jembatan Ampera. Konten kreator masih diperbolehkan membuat konten di lokasi tersebut, namun dengan catatan. Mereka diimbau untuk melakukan live streaming di luar jam sibuk, misalnya setelah pukul 00.00 WIB, ketika lalu lintas kendaraan sudah berkurang. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan terhadap arus lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.
Pemkot Palembang melalui Satpol PP berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga ketertiban di ruang publik, termasuk di area ikonik seperti Jembatan Ampera. Petugas akan rutin melakukan patroli untuk memastikan tidak ada aktivitas yang membahayakan pengguna jalan atau mengganggu ketertiban umum lainnya. Meskipun tidak dijelaskan secara detail mengenai sanksi yang akan diberikan, tegasnya, Pemkot Palembang serius dalam menegakkan larangan ini untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
Langkah Pemkot Palembang ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung kebijakan ini karena alasan keselamatan dan ketertiban, namun ada pula yang menyayangkannya karena membatasi kreativitas konten kreator. Perdebatan ini menunjukkan kompleksitas dalam menyeimbangkan antara kebebasan berekspresi dan kepentingan umum.
Mencari Lokasi Alternatif untuk Konten Kreatif
Bagi para konten kreator yang ingin tetap berkarya, Pemkot Palembang menyarankan untuk mencari lokasi alternatif yang lebih representatif dan aman. Banyak tempat di Palembang yang dapat dijadikan lokasi pembuatan konten tanpa mengganggu ketertiban umum. Hal ini penting untuk dipertimbangkan agar kreativitas tetap dapat disalurkan tanpa menimbulkan masalah.
Pemkot Palembang berharap para konten kreator dapat memahami dan menaati peraturan ini. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menjaga ketertiban dan keindahan kota Palembang. Dengan demikian, Jembatan Ampera dapat tetap menjadi ikon kota yang aman, nyaman, dan dapat dinikmati oleh semua warga dan wisatawan.
Ke depan, diharapkan akan ada dialog lebih lanjut antara Pemkot Palembang dan para konten kreator untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kreativitas tetap dapat berkembang tanpa mengorbankan ketertiban dan keselamatan umum.
Sebagai penutup, langkah Pemkot Palembang untuk melarang live streaming di Jembatan Ampera merupakan upaya untuk menjaga ketertiban umum dan keselamatan warga. Meskipun ada dampaknya terhadap konten kreator, langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan dan masyarakat Palembang.