Pemkot Palu Kerahkan Tenaga Kesehatan Tangani Warga Terdampak Banjir
Pemerintah Kota Palu bergerak cepat tangani warga terdampak banjir dengan mengerahkan tenaga kesehatan dan mendirikan posko kesehatan di Kelurahan Kabonena.

Banjir yang melanda beberapa wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 25 April 2024, telah membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bergerak cepat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak. Kecamatan Mantikulore, Palu Barat, dan Ulujadi menjadi wilayah yang paling terdampak bencana alam ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu langsung merespon dengan mendirikan posko kesehatan dan mengerahkan tenaga medis untuk memberikan pertolongan.
Kepala Dinkes Palu, Rochmat Jasin, menyatakan bahwa Pemkot Palu bertanggung jawab penuh dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang terdampak. "Kami juga bertanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan warga terdampak banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Palu," ujar Rochmat Jasin di Palu, Senin, 28 April 2024.
Langkah cepat ini meliputi pendirian posko kesehatan di Kelurahan Kabonena sebagai bentuk respons cepat penanggulangan bencana. Satu tim kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Lere dikerahkan untuk menangani warga yang membutuhkan pelayanan medis. Meskipun posko kesehatan telah ditutup karena situasi yang mulai membaik, pelayanan kesehatan tetap diberikan jika ada warga yang membutuhkan.
Penanganan Kesehatan Warga Terdampak
Tim kesehatan yang diterjunkan fokus menangani penyakit ringan seperti flu, batuk, dan demam, terutama pada balita, anak-anak, dan lansia. Beruntung, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat banjir tersebut. "Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Kami berharap masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan di masa penanggulangan bencana," kata Rochmat Jasin.
Selama tiga hari pasca-banjir, Dinkes Palu berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial dalam membangun posko terpadu penanganan bencana. Kerjasama ini menunjukkan sinergi antar instansi pemerintah dalam menangani dampak bencana.
Dinkes Palu memfokuskan diri pada pelayanan kesehatan di posko, sementara Dinas Sosial menyediakan konsumsi warga terdampak melalui dapur umum, dan BPBD bertugas di posko induk sebagai pusat informasi penanganan banjir. Kolaborasi lintas sektor ini dinilai berhasil dalam memberikan pelayanan terpadu kepada warga yang membutuhkan.
Wilayah Terdampak dan Fokus Penanganan
Pelayanan kesehatan difokuskan di Kelurahan Kabonena dan Silae, Kecamatan Ulujadi, karena kedua wilayah ini mengalami dampak paling parah akibat banjir. Pemilihan fokus wilayah ini menunjukkan upaya efisiensi dan efektifitas dalam penyaluran bantuan kesehatan.
Meskipun situasi sudah berangsur pulih, Dinkes Palu tetap memantau perkembangan di lapangan dan siap memberikan pelayanan kesehatan jika dibutuhkan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Palu dalam memastikan kesehatan warga tetap terjaga pascabencana.
Kecepatan respon dan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam penanganan banjir di Kota Palu patut diapresiasi. Langkah-langkah yang diambil telah berhasil meminimalisir dampak buruk terhadap kesehatan warga terdampak. Semoga kejadian serupa dapat diantisipasi dengan lebih baik di masa mendatang.