Pemprov DKI Jakarta Perpanjang Jam Operasional Museum dan Tambah Tayangan Imersif
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah jam tayang film imersif dan memperpanjang jam operasional lima museum hingga pukul 20.00 WIB untuk menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan aksesibilitas.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI) mengumumkan perpanjangan jam operasional lima museum hingga pukul 20.00 WIB, sekaligus menambah jam tayang film imersif sebagai upaya meningkatkan kunjungan dan aksesibilitas publik terhadap kekayaan budaya dan sejarah Jakarta. Inisiatif ini diuji coba pada 10-11 Mei dan 17-18 Mei 2025 di Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bahari, dan Museum Betawi di Setu Babakan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari program Pemprov DKI untuk menjadikan museum sebagai ruang publik yang lebih inklusif dan menarik bagi masyarakat.
Kepala Bidang Pelindungan Kebudayaan, Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, Linda Enriany, menyatakan bahwa penambahan jam tayang film imersif merupakan bagian dari persiapan perpanjangan jam operasional museum. "Saya sudah minta untuk imersif agar dipersiapkan dengan baik perpanjangan durasi tayangannya," ujar Linda saat dihubungi.
Pemilihan kelima museum tersebut didasarkan pada kesiapan fasilitas dan potensi pengunjung, meskipun beberapa museum, seperti Museum Bahari, masih memiliki jumlah kunjungan yang relatif rendah. Perpanjangan jam operasional ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati kekayaan seni, budaya, dan sejarah Jakarta di luar jam kerja.
Layar Imersif dan Program Menarik di Museum
Saat ini, layar imersif baru tersedia di Museum Wayang dan Museum Sejarah Jakarta. Namun, dengan perpanjangan jam operasional, Pemprov DKI berencana untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan teknologi imersif di museum-museum lainnya. Selain itu, Pemprov DKI juga akan menambahkan berbagai program menarik untuk meningkatkan daya tarik museum.
Sebagai contoh, Museum Bahari akan menyelenggarakan pemutaran film-film pendek bertema bahari di Bioskop Museum Malahayati. "Kami berupaya untuk menciptakan program-program menarik, di antaranya memaksimalkan pameran temporer tematik dan menyediakan program workshop kriya bahari," jelas Kepala Unit Pengelola (UP) Museum Kebaharian Jakarta, Mis'ari.
Langkah ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI untuk meningkatkan peran museum sebagai pusat edukasi dan wisata budaya. Dengan perpanjangan jam operasional dan penambahan program-program menarik, diharapkan museum dapat menjadi destinasi yang lebih ramai dan dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat.
Program-program tambahan ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi pengunjung dengan koleksi museum dan memberikan pengalaman yang lebih berkesan. Pemprov DKI juga akan terus mengevaluasi dan meningkatkan program-program di museum-museum tersebut berdasarkan masukan dan respon dari pengunjung.
Perluasan Akses dan Inklusivitas
Perpanjangan jam operasional museum hingga pukul 20.00 WIB merupakan upaya Pemprov DKI untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas. Dengan jam operasional yang lebih panjang, masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu di siang hari, seperti pekerja kantoran, kini memiliki kesempatan untuk mengunjungi museum.
Langkah ini sejalan dengan upaya Pemprov DKI untuk menjadikan museum sebagai ruang publik yang lebih ramah dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati dan belajar dari kekayaan budaya dan sejarah Jakarta.
Ke depannya, Pemprov DKI akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik museum-museum di Jakarta, sehingga dapat menjadi tempat yang edukatif, menghibur, dan inspiratif bagi masyarakat. Perpanjangan jam operasional dan penambahan fasilitas imersif merupakan langkah awal dalam upaya tersebut.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses dan menikmati kekayaan sejarah dan budaya Jakarta. Perpanjangan jam operasional dan program-program menarik lainnya akan membuat museum menjadi lebih hidup dan relevan bagi kehidupan masyarakat modern.