Pemprov Jambi Stop Sementara Transportasi Batubara Sungai
Pemerintah Provinsi Jambi menghentikan sementara jalur sungai untuk angkutan batubara setelah kejadian tabrakan tongkang batubara dengan jembatan Tembesi, menunggu investigasi dan perbaikan jembatan.

Insiden tabrakan tongkang batubara dengan tiang penyanggah Jembatan Tembesi di Kabupaten Batanghari, Jambi, pekan lalu berbuntut panjang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi langsung mengambil tindakan tegas dengan menghentikan sementara seluruh jalur sungai untuk transportasi batubara, mulai awal pekan ini.
Wakil Kepala Satgas Wasgakkum batubara, Johansyah, menyatakan penghentian ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil setelah adanya koordinasi antara Pemprov Jambi, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Jambi, Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Perkumpulan Pengusaha Tambang Batubara (PPTB), dan unsur Forkopimda.
Johansyah menjelaskan, penutupan jalur sungai meliputi seluruh area, dari daerah penghasil batubara di Koto Boyo hingga pelabuhan di Tenam, Kabupaten Batanghari. Langkah ini diambil sebagai respon atas kerusakan yang ditimbulkan oleh tabrakan tersebut.
Tidak hanya itu, Satgas Wasgakkum juga meminta PPTB dan perusahaan pemilik tongkang yang terlibat dalam kecelakaan tersebut untuk bertanggung jawab penuh atas kerusakan Jembatan Tembesi. Mereka diharuskan membuat surat pernyataan kesediaan untuk menanggung biaya perbaikan.
"Angkutan batu bara jalur sungai resmi diberhentikan sementara hingga waktu yang tidak ditentukan," tegas Johansyah. "Iya diberhentikan jadi semuanya mulai dari daerah penghasil batu bara di Koto Boyo dan pelabuhan di Tenam di Kabupaten Batanghari, Jambi pun semuanya diberhentikan," tambahnya.
Penghentian sementara angkutan batubara melalui jalur sungai ini diharapkan dapat memberikan waktu untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden kecelakaan dan memastikan keselamatan infrastruktur serta lingkungan sekitar. Proses perbaikan Jembatan Tembesi juga akan menjadi prioritas utama.
Langkah Pemprov Jambi ini menunjukkan komitmen serius dalam pengawasan dan keselamatan transportasi batubara di wilayahnya. Diharapkan, penghentian sementara ini dapat menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem dan prosedur angkutan batubara melalui jalur sungai, guna mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.