Pencarian Bocah 11 Tahun Tenggelam di Sungai Ogan Masih Berlanjut
Tim SAR gabungan di OKU terus berupaya menemukan Pardinata (11), bocah yang tenggelam di Sungai Ogan sejak Sabtu lalu; pencarian hari kedua diwarnai arus sungai yang deras.

Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun, Pardinata, dilaporkan tenggelam di Sungai Ogan, Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, pada Sabtu, 5 April 2025, pukul 15.00 WIB. Kejadian ini telah menyebabkan Tim SAR gabungan melakukan pencarian intensif yang hingga kini masih berlanjut. Pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD OKU dan masyarakat setempat, di tengah arus sungai yang cukup deras.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban, yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tenggelam saat mandi di Sungai Ogan. Arus sungai yang deras menjadi kendala utama dalam proses pencarian yang telah memasuki hari kedua ini. "Hari ini merupakan pencarian hari kedua setelah korban dilaporkan tenggelam," ujar Januar Efendi di Baturaja, Ahad.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama bagi anak-anak. Pihak BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, mengingat derasnya arus Sungai Ogan saat ini. "Apalagi saat ini arus Sungai Ogan cukup deras sehingga masyarakat, terutama anak-anak agar berhati-hati saat mandi ataupun melakukan aktivitas di sekitar sungai," imbau Januar.
Pencarian Hari Kedua di Sungai Ogan
Pencarian Pardinata pada hari pertama, Sabtu, 5 April 2025, mengalami kendala karena arus sungai yang deras. Hal ini menyulitkan petugas dalam melacak keberadaan korban. Pencarian terpaksa dihentikan menjelang malam dan dilanjutkan kembali pada Minggu pagi. "Pencarian hari pertama dihentikan menjelang malam dan dilanjutkan kembali pagi ini," kata Januar Efendi.
Pada hari kedua, Minggu, 6 April 2025, Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel BPBD OKU dan dibantu oleh masyarakat sekitar, kembali melanjutkan pencarian. Satu unit perahu karet dikerahkan untuk menyusuri sungai dari titik lokasi korban pertama kali dilaporkan tenggelam. Upaya pencarian masih terus dilakukan dengan harapan dapat segera menemukan Pardinata.
"Petugas masih berjibaku mencari keberadaan korban. Mudah-mudahan saja pencarian hari ini membuahkan hasil sesuai harapan," ucap Januar Efendi, sembari berharap pencarian hari kedua ini membuahkan hasil positif.
Imbauan Kewaspadaan dan Keselamatan
Insiden tenggelamnya Pardinata menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai. BPBD OKU kembali mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua, untuk selalu mengawasi anak-anak mereka ketika berada di dekat sungai. Arus sungai yang deras dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak yang kurang memahami potensi bahaya tersebut.
Januar Efendi menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan di sekitar sungai. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti imbauan keselamatan, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang. Pihaknya berharap agar masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga keselamatan bersama.
Proses pencarian Pardinata masih terus dilakukan. Tim SAR gabungan tetap berkomitmen untuk melakukan pencarian secara maksimal hingga korban ditemukan. Doa dan dukungan dari masyarakat diharapkan dapat memberikan semangat bagi tim dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini.
Semoga pencarian ini segera membuahkan hasil dan Pardinata dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan dan kewaspadaan dalam setiap aktivitas, terutama di area yang berpotensi bahaya seperti sungai.