Bocah 10 Tahun Tewas Terseret Arus Banjir di Palangka Raya
Tragedi menimpa seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Palangka Raya yang meninggal dunia setelah terseret arus banjir saat bermain di Jalan Mendawai.

Sebuah peristiwa tragis terjadi di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu lalu. Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Jalan Mendawai. Kejadian ini menyoroti bahaya bermain di lokasi banjir dan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka.
Korban, warga Jalan Pelatuk, Palangka Raya, diketahui bermain air bersama tujuh hingga sembilan temannya di kawasan banjir. Saat asyik bermain, korban tiba-tiba tenggelam dan menghilang dari pandangan teman-temannya. Teman-teman korban yang panik langsung meminta bantuan warga sekitar.
Ketua RT 06 Jalan Mendawai, Aditya Wibawa, menceritakan kronologi kejadian dan upaya penyelamatan. Ia bersama warga lainnya langsung melakukan pencarian setelah menerima laporan. Setelah 30 menit melakukan pencarian, korban ditemukan sekitar lima meter dari titik tenggelam.
Upaya Penyelamatan dan Imbauan Kepada Orang Tua
Korban segera dilarikan ke RSIA Yasmin di Jalan Tjilik Riwut, namun sayang nyawanya tidak tertolong. Warga bernama Ramli berperan penting dalam menemukan dan mengevakuasi korban. Setelah kejadian ini, Aditya Wibawa berkoordinasi dengan Ketua RT di Jalan Pelatuk untuk memberitahukan keluarga korban.
Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Aditya Wibawa, selaku Ketua RT, mengimbau orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama saat bermain di luar rumah, khususnya di area yang terdampak banjir. Ia menekankan bahaya arus deras yang dapat mengancam keselamatan jiwa.
"Pokoknya dijaga betul, airnya ini sangat deras dan untuk tenggelamnya ini baru pertama kali ini ada menyebabkan korban jiwa," ujar Aditya Wibawa, menekankan pentingnya kewaspadaan.
Bahaya Bermain di Lokasi Banjir
Banjir yang terjadi di Palangka Raya mengakibatkan genangan air di berbagai titik, termasuk di Jalan Mendawai. Genangan air tersebut, meskipun terlihat tenang, dapat menyimpan bahaya yang tersembunyi, seperti arus bawah yang kuat dan kedalaman yang tidak terduga. Anak-anak, yang cenderung kurang menyadari bahaya tersebut, sangat rentan terhadap kecelakaan di lokasi banjir.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berada di sekitar lokasi banjir. Orang tua perlu memberikan edukasi kepada anak-anak tentang bahaya bermain di air banjir dan selalu mengawasi mereka agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya banjir dan langkah-langkah keselamatan yang perlu diambil. Pentingnya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga dalam mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Kejadian meninggalnya bocah 10 tahun di Palangka Raya akibat terseret arus banjir menjadi tragedi yang menyedihkan. Peristiwa ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan orang tua terhadap anak-anak saat bermain di lokasi yang berpotensi bahaya, seperti area banjir. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli dan waspada terhadap keselamatan anak-anak.