Tragedi Sungai Tantan: Bocah 7 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Merangin
Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah Rohim (7) yang tenggelam di Sungai Tantan, Merangin, Jambi, setelah pencarian selama tiga hari.

Sebuah tragedi menimpa keluarga di Merangin, Jambi. Rohim (7), bocah malang asal Nalo Tantan, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Tantan pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 WIB. Jenazah Rohim ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Senin (5/5), sekitar enam kilometer dari lokasi kejadian di arah hilir sungai, dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan menjadi pengingat pentingnya pengawasan anak-anak di sekitar perairan.
Peristiwa nahas ini bermula ketika Rohim sedang asyik bermain dan mandi di Sungai Tantan bersama teman-temannya. Namun, nahas, Rohim terseret arus sungai yang deras dan tenggelam. Teman-temannya yang panik langsung melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar. Sejak saat itu, pencarian pun dimulai.
Mendapatkan laporan tersebut, tim SAR gabungan langsung dikerahkan ke lokasi. Tim yang terdiri dari personel Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jambi, Pos SAR Bungo, TNI, BPBD Merangin, dan masyarakat setempat, bahu membahu melakukan pencarian dengan metode penyisiran sungai. Perahu karet milik Basarnas, BPBD, Brimob, dan kapal milik warga dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.
Pencarian Ekstensif Tim SAR Gabungan
Pencarian jenazah Rohim dilakukan secara intensif selama tiga hari. Tim SAR gabungan menyisir Sungai Tantan sepanjang enam kilometer dari titik awal kejadian. "Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sejauh kurang lebih enam kilometer dari titik awal tenggelam," ujar Kasubbid Penerangan Masyarakat Bidang Humas (Penmas Bidhumas) Polda Jambi Kompol Amin Nasution dalam keterangan resminya. Proses pencarian yang melibatkan berbagai unsur ini menunjukkan komitmen dan kerja keras tim dalam mengembalikan jenazah Rohim kepada keluarganya.
Kompol Amin Nasution juga menjelaskan bahwa setelah ditemukan, jenazah Rohim langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Keberhasilan evakuasi ini memberikan sedikit ketenangan bagi keluarga yang telah tiga hari diliputi kecemasan dan kesedihan. Proses evakuasi yang cepat dan terkoordinasi dengan baik juga patut diapresiasi.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Kehati-hatian dan pengawasan orang tua atau wali sangat penting, terutama saat anak-anak bermain di dekat perairan. Sungai, meskipun terlihat tenang, menyimpan potensi bahaya yang perlu diwaspadai.
Imbauan Kepada Masyarakat
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak mereka saat berada di sekitar perairan. "Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan selalu mengawasi anak-anak ketika berada di dekat sungai atau perairan lainnya," tegas Kompol Amin Nasution. Pencegahan dini merupakan langkah terbaik untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Selain pengawasan, edukasi tentang bahaya air dan cara berenang yang aman juga perlu ditingkatkan. Anak-anak perlu diajarkan untuk selalu berhati-hati dan tidak bermain di perairan yang dalam atau arusnya deras tanpa pengawasan orang dewasa. Dengan demikian, diharapkan tragedi serupa dapat dicegah dan keselamatan anak-anak dapat dijamin.
Kehilangan Rohim merupakan duka bagi keluarga dan masyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada dan memprioritaskan keselamatan anak-anak. Semoga keluarga Rohim diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Proses evakuasi yang melibatkan berbagai pihak ini menunjukkan sinergi dan kerja sama yang baik antar instansi dalam menangani bencana.