Tragedi Sungai Bedadung: Dua Remaja Ditemukan Tewas Tenggelam
Dua remaja, Aliful Imam (13) dan Abdul Qodir Arifa’i (16), ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus Sungai Bedadung di Jember, Jawa Timur, mengakhiri operasi pencarian selama tiga hari.

Jember, Jawa Timur, 28 Maret 2024 - Sebuah tragedi menimpa dua remaja di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Aliful Imam (13) dan Abdul Qodir Arifa’i (16), warga Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus Sungai Bedadung. Kejadian ini terjadi beberapa hari lalu, dan pencarian intensif oleh tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil pada Jumat pagi. Kedua korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah tiga hari pencarian.
Pencarian yang melibatkan berbagai elemen, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Basarnas, TNI AL Puger, Satpolairud, perangkat desa, dan komunitas relawan, berhasil menemukan Aliful Imam terlebih dahulu pada Kamis (27/3) di muara Pantai Pancer, Kecamatan Puger. Sedangkan Abdul Qodir ditemukan pada Jumat pagi pukul 08.30 WIB di tepi Sungai Bedadung, Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, sekitar 3,23 kilometer dari lokasi kejadian awal.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) resmi ditutup. Kepala BPBD Jember, Widodo Juianto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh tim SAR yang terlibat dan menyatakan bahwa seluruh unsur SAR telah kembali ke kesatuan masing-masing.
Pencarian Intensif dan Penemuan Jenazah
Proses pencarian kedua korban melibatkan upaya maksimal dari tim SAR gabungan. Mereka bekerja keras selama tiga hari untuk menemukan kedua remaja tersebut. Pencarian dilakukan di sepanjang aliran Sungai Bedadung, mengingat arus sungai yang cukup deras dan potensi korban terseret hingga ke hilir.
Penemuan jenazah Aliful Imam di muara Pantai Pancer menjadi titik terang awal dalam operasi SAR. Penemuan ini memberikan harapan dan semangat baru bagi tim untuk melanjutkan pencarian Abdul Qodir. Akhirnya, setelah pencarian intensif, jenazah Abdul Qodir berhasil ditemukan di Desa Tamansari.
Kondisi cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Jember turut menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR dalam menjalankan tugasnya. Meskipun lokasi kejadian tidak diguyur hujan, namun curah hujan di hulu sungai diduga menjadi penyebab derasnya arus yang menyapu kedua korban.
Imbauan Kewaspadaan dari BPBD Jember
Menyikapi kejadian ini, BPBD Jember mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam mengawasi anak-anak saat bermain di dekat sungai. Sungai Bedadung, dengan arusnya yang cukup deras, berpotensi membahayakan, apalagi jika terjadi hujan di hulu sungai.
Widodo Juianto menekankan pentingnya pengawasan orangtua agar kejadian serupa tidak terulang. "Kami mengimbau kepada masyarakat, terutama anak-anak tidak bermain di sungai yang berbahaya tanpa pengawasan orang tua. Kejadian yang terjadi hingga menyebabkan korban jiwa itu menjadi pelajaran penting bagi kita semua," ujar Widodo.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan, terutama di musim hujan dan cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati, serta mengawasi anak-anak mereka agar terhindar dari bahaya.
Berikut poin penting yang perlu diingat:
- Dua remaja ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di Sungai Bedadung.
- Operasi SAR melibatkan berbagai instansi dan relawan.
- BPBD Jember mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
- Kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang keselamatan anak-anak.
Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat berada di dekat sungai atau perairan lainnya.