Tragedi Sungai Bulu: Bocah 9 Tahun Tewas Terseret Arus Banjir di Temanggung
Kecelakaan air di Sungai Bulu, Temanggung, merenggut nyawa Syafi Ali (9) yang terseret arus banjir hingga 2,4 kilometer dari lokasi kejadian.

Kecelakaan air yang tragis terjadi di Desa Pengilon, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Rabu, 7 Mei 2024. Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, Syafi Ali, meninggal dunia setelah terseret arus banjir Sungai Bulu. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.
Peristiwa nahas bermula saat Syafi Ali dan empat temannya bermain air dan berenang di Sungai Bulu. Tiba-tiba, banjir datang dari hulu sungai. Anak-anak tersebut berusaha menyelamatkan diri ke tepi sungai. Namun, Syafi Ali tidak dapat menghindari derasnya arus dan terbawa hanyut.
Salah satu teman Syafi Ali, bernama Agam, sempat berupaya memegang tangannya untuk menyelamatkannya. Namun, kuatnya arus sungai membuat Agam tak mampu menahan Syafi Ali yang akhirnya terbawa arus hingga sejauh 2,4 kilometer dari titik awal kejadian. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Pencarian dan Evakuasi Korban
Setelah kejadian, pencarian Syafi Ali langsung dilakukan oleh warga sekitar dan tim relawan. Proses pencarian berlangsung intensif hingga akhirnya korban ditemukan di Dusun Menayu, Desa Bulu, Kecamatan Bulu. Lokasi penemuan korban berjarak kurang lebih 2,4 kilometer dari tempat ia hanyut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa korban ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Totok Nursetyanto juga menambahkan bahwa kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya yang ada di sekitar, terutama saat musim hujan dan adanya potensi banjir. Anak-anak harus selalu diawasi saat bermain di dekat sungai atau area perairan lainnya.
Imbauan Keselamatan dan Pencegahan
Kejadian ini menjadi sorotan penting tentang keselamatan anak-anak di sekitar area sungai. Penting bagi orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan edukasi mengenai bahaya bermain di sungai, terutama saat musim hujan. Pemantauan dan pengawasan anak-anak saat bermain di dekat aliran sungai sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
BPBD Kabupaten Temanggung mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat musim hujan. Masyarakat diharapkan untuk menghindari bermain atau beraktivitas di dekat sungai atau area perairan lainnya saat kondisi cuaca buruk atau adanya potensi banjir. Kewaspadaan dan kesigapan menjadi kunci utama dalam mencegah terjadinya kecelakaan serupa.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi mengenai keselamatan di sekitar perairan perlu ditingkatkan. Masyarakat perlu memahami tanda-tanda bahaya dan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi situasi darurat. Kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan seluruh warga.
Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dalam setiap aktivitas, terutama di area yang berpotensi bahaya. Belajar dari kejadian ini, mari kita tingkatkan kesadaran dan kewaspadaan untuk mencegah tragedi serupa terjadi di kemudian hari.