Tragedi di Sungai Sangatta: Bocah 10 Tahun Ditemukan Tewas Diterkam Buaya
Tim SAR Sangatta berhasil menemukan Fiki (10 tahun) meninggal dunia setelah diterkam buaya di Sungai Sangatta, Kalimantan Timur; operasi pencarian penuh tantangan.

Sebuah tragedi terjadi di Sungai Sangatta, Kalimantan Timur. Fiki, bocah laki-laki berusia 10 tahun, ditemukan meninggal dunia setelah diterkam buaya pada Sabtu, 26 April 2024, sekitar pukul 16.20 Wita. Kejadian ini terjadi di Sungai Sangatta, Kampung Kajang, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur. Setelah pencarian intensif selama hampir 24 jam, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Fiki pada Minggu, 27 April 2024, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian awal.
Pencarian Fiki melibatkan berbagai unsur, termasuk Tim Pos SAR Sangatta, Polairud Polda Kaltim, Polres Kutai Timur, BPBD Kutai Timur, PMK Sangatta, Tagana, Saka SAR, LKK, Relawan Sangatta, warga sekitar, dan keluarga korban. Operasi pencarian ini dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari ancaman buaya di kawasan tersebut hingga cuaca yang tak menentu. Meskipun demikian, berkat kerja sama dan kegigihan tim SAR gabungan, jasad Fiki akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi menggunakan perahu karet.
Koordinator Pos SAR Sangatta Kabupaten Kutai Timur, Aurelius Godja, menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pencarian. "Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban. Kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh personel SAR, relawan, dan masyarakat yang berkontribusi dalam operasi ini. Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu waspada saat beraktivitas di sungai dan sekitarnya," ujar Aurelius.
Pencarian Intensif di Tengah Tantangan
Aurelius menjelaskan bahwa operasi pencarian Fiki penuh dengan tantangan. Kawasan Sungai Sangatta dikenal sebagai habitat buaya, sehingga tim SAR harus ekstra hati-hati. Selain itu, cuaca yang berubah-ubah antara panas, mendung, hujan, dan cerah juga menjadi kendala tersendiri. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat tim SAR gabungan untuk terus melakukan pencarian hingga akhirnya menemukan Fiki.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, Fiki sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada batang bambu setelah diterkam buaya. Namun, buaya tersebut berhasil menarik Fiki ke dalam sungai. Laporan kejadian diterima Pos SAR Sangatta pada Minggu pukul 06.40 Wita, dan tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian pukul 07.00 Wita.
Setelah ditemukan, jasad Fiki langsung dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga sesuai permintaan mereka. Pada Minggu sore, operasi pencarian resmi ditutup, dan seluruh personel kembali ke satuan masing-masing.
Himbauan Kewaspadaan
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar sungai. Masyarakat dihimbau untuk selalu berhati-hati dan menghindari berenang di sungai yang berpotensi menjadi habitat buaya. Orang tua juga diimbau untuk selalu mengawasi anak-anak mereka saat berada di dekat sungai.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kerja sama dan koordinasi antar instansi dalam menangani kejadian bencana atau kecelakaan. Kerja sama yang baik antara Tim SAR, kepolisian, BPBD, dan relawan terbukti sangat efektif dalam mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dalam setiap aktivitas, khususnya di area yang berpotensi bahaya.
Berikut poin-poin penting dari peristiwa ini:
- Korban bernama Fiki, laki-laki berusia 10 tahun.
- Kejadian terjadi di Sungai Sangatta, Kampung Kajang, Kecamatan Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur.
- Korban diterkam buaya pada Sabtu, 26 April 2024, sekitar pukul 16.20 Wita.
- Jasad korban ditemukan pada Minggu, 27 April 2024, sekitar 200 meter dari lokasi kejadian.
- Pencarian melibatkan Tim SAR gabungan dari berbagai unsur.
- Operasi pencarian penuh tantangan, termasuk ancaman buaya dan cuaca yang tak menentu.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini.