Polres Bursel Bantu Pencarian Bocah 11 Tahun Diduga Dimakan Buaya di Perairan Buru Selatan
Polres Buru Selatan membantu pencarian Fiki Bantam (11) yang diduga menjadi korban serangan buaya saat mencari ikan di Desa Oki Baru; pencarian melibatkan warga dan upacara adat, namun hingga kini belum membuahkan hasil.

Sebuah peristiwa tragis terjadi di Desa Oki Baru, Buru Selatan, Maluku. Fiki Bantam (11), seorang bocah, diduga menjadi korban serangan buaya saat mencari ikan bersama ayahnya dan temannya pada Sabtu malam, 8 Maret 2024. Hingga kini, pencarian intensif masih dilakukan oleh pihak kepolisian, warga, dan keluarga korban, namun belum membuahkan hasil.
Kejadian bermula sekitar pukul 22.00 WIT saat Fiki, bersama ayahnya, Sarfin Bantam, dan temannya, Onyong Bone (11), mencari ikan dengan metode bameti. Dalam perjalanan pulang, Fiki dan Onyong menyimpang ke arah Air Tanani. Tragedi terjadi ketika Onyong mendengar teriakan Fiki, "Bapa, tolong!" sebelum Fiki ditarik ke dalam air. Ayah Fiki hanya menemukan senter anaknya di tepi pantai, menyaksikan putranya ditarik ke dalam air oleh sesuatu yang diduga buaya.
Kapolres Bursel, AKBP M. Agung Gumilar, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pencarian masih terus dilakukan. "Hingga saat ini, korban belum ditemukan, dan pencarian masih terus dilakukan, termasuk dengan upacara adat" ujar Kapolres di Ambon, Selasa. Pencarian melibatkan berbagai pihak, termasuk keluarga korban, pemerintah desa, dan masyarakat setempat. Bhabinkamtibmas, ayah korban, kepala desa, dan beberapa staf masih berada di lokasi untuk memantau perkembangan.
Pencarian Intensif Libatkan Pihak Kepolisian dan Upacara Adat
Setelah kejadian, ayah Fiki segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Pada Minggu, 9 Maret 2024 pukul 10.30 WIT, pihak kepolisian dari Polsek Namrole, dipimpin oleh AKP Bobby Harta Setiadi, langsung menuju lokasi kejadian untuk membantu pencarian. Mereka dibantu oleh Bripka Gatot dan dua anggota lainnya.
Selain upaya pencarian oleh kepolisian dan warga, keluarga korban juga melakukan upacara adat babeto. Upacara adat ini dipimpin oleh Abu Latbual dan Arsad Latbual, diharapkan dapat membantu menemukan korban. Namun, hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Pencarian masih terus berlanjut dengan harapan dapat menemukan Fiki.
Kapolres Bursel menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat sekitar perairan Air Tanani dan daerah lainnya di Buru Selatan. "Keberadaan buaya di wilayah tersebut perlu diantisipasi demi keselamatan warga," tegasnya. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan, terutama pada malam hari.
Harapan Penemuan Korban
Pihak berwenang dan masyarakat berharap Fiki segera ditemukan, baik dalam keadaan selamat maupun meninggal dunia. Penemuan ini sangat penting untuk memberikan kepastian dan sedikit ketenangan bagi keluarga yang sedang berduka. Proses pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan.
Proses pencarian melibatkan berbagai pihak, menunjukkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi dari masyarakat dan aparat setempat. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil dan memberikan kepastian bagi keluarga Fiki Bantam.
Kronologi Kejadian:
- Sabtu, 8 Maret 2024, pukul 22.00 WIT: Fiki, ayahnya, dan temannya pergi mencari ikan.
- Fiki dan temannya menyimpang ke Air Tanani.
- Fiki diduga diserang buaya dan ditarik ke dalam air.
- Minggu, 9 Maret 2024, pukul 10.30 WIT: Pencarian dimulai oleh pihak kepolisian dan warga.
- Upacara adat babeto dilakukan untuk membantu pencarian.
- Pencarian masih berlangsung hingga saat ini.