Tragedi Penambang Diterkam Buaya di Belitung: Pencarian dan Evakuasi Korban
Tim SAR Pangkalpinang menemukan jasad penambang timah yang diterkam buaya di Sungai Cerucuk, Belitung, setelah pencarian intensif melibatkan berbagai pihak.

Seorang penambang timah ditemukan tewas setelah diterkam buaya di Sungai Cerucuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tim SAR Pangkalpinang berhasil menemukan jasad korban sekitar pukul 16.00 WIB pada Senin, 20 Januari 2024, tak jauh dari lokasi kejadian.
Korban, Atak (35 tahun), sedang dalam perjalanan menuju ponton tambang saat insiden nahas tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 WIB. Ia diserang dan diseret ke dalam air oleh buaya. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian langsung berupaya melakukan pencarian, namun korban tak kunjung ditemukan hingga pukul 11.30 WIB.
Ketua RT setempat kemudian melaporkan kejadian ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Pangkalpinang. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim SAR gabungan langsung dikerahkan ke lokasi. Tim gabungan ini terdiri dari unsur Pos SAR Belitung, SAR Brimob, Kepolisian, Pemadam Kebakaran, BPBD, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan dibantu oleh warga sekitar.
Pencarian dilakukan dengan menyisir sungai menggunakan perahu karet. Setelah beberapa jam melakukan pencarian, sekitar pukul 16.00 WIB, jasad Atak ditemukan mengapung sekitar 10 meter dari titik awal kejadian. Kondisi jenazah menunjukkan bekas luka gigitan di pinggang kanan.
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, membenarkan penemuan tersebut dan menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Dr. Marsidi Judono Tanjungpandan.
Made Oka juga menyoroti meningkatnya konflik antara manusia dan satwa liar di Provinsi Bangka Belitung akhir-akhir ini, mengajak masyarakat untuk selalu waspada saat beraktivitas di sekitar perairan.
Dengan ditemukannya jenazah korban, operasi pencarian dan pertolongan resmi ditutup. Pihak SAR mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah membantu proses evakuasi.