Potongan Tubuh Korban Diterkam Buaya di Pasaman Barat Ditemukan
Tim Basarnas Pasaman berhasil menemukan potongan tubuh Sukriadi (56) yang diduga diterkam buaya di Batang Rosak, Pasaman Barat, setelah pencarian selama lima hari.

Tragedi di Batang Rosak, Pasaman Barat: Tim gabungan Basarnas Pos Pasaman, Sumatera Barat, berhasil menemukan potongan tubuh Sukriadi (56) yang diduga menjadi korban serangan buaya. Kejadian nahas ini terjadi pada Sabtu malam (26/4/2025) saat korban tengah mencari ikan di daerah Batang Rosak, Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat. Penemuan potongan tubuh korban setelah pencarian intensif selama lima hari, sejak operasi dimulai Minggu (27/4/2025).
Penemuan Potongan Tubuh: Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Pos Pasaman, Novi Yurandi, menyatakan bahwa potongan tubuh yang ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB pada Kamis (01/5/2025) adalah kaki kanan korban. Potongan tubuh tersebut ditemukan di hulu sungai, sekitar 2,3 kilometer dari lokasi kejadian. Setelah diperiksa di Puskesmas Ujung Gading, dipastikan bahwa potongan tubuh tersebut memang milik Sukriadi.
Proses Pencarian dan Evakuasi: Proses pencarian melibatkan berbagai upaya, termasuk penggunaan perahu karet, drone thermal, dan bantuan dari empat unit perahu nelayan setempat. Selain itu, pencarian juga melibatkan penyelam lokal dan mengacu pada kearifan lokal setempat. Meskipun pencarian telah menemukan potongan tubuh korban, Basarnas menyatakan pencarian akan tetap berlanjut hingga tujuh hari sesuai prosedur operasi standar (SOP), sebelum dilakukan evaluasi bersama tim dan keluarga korban.
Pencarian Intensif Korban Serangan Buaya
Tim Basarnas bekerja keras selama lima hari untuk menemukan Sukriadi. Operasi pencarian yang dimulai sejak Minggu (27/4/2025) melibatkan berbagai sumber daya dan teknik pencarian. "Pada hari kelima pencarian, sekitar pukul 16.00 WIB kita menemukan potongan tubuh korban," jelas Novi Yurandi. Penemuan ini memberikan sedikit kepastian bagi keluarga korban setelah beberapa hari diliputi kecemasan dan kesedihan.
Lokasi penemuan potongan tubuh berada di hulu sungai, cukup jauh dari titik lokasi kejadian awal. Hal ini menunjukkan bahwa arus sungai mungkin berperan dalam membawa potongan tubuh korban. Tim Basarnas telah bekerja dengan maksimal dan melibatkan berbagai pihak untuk mempercepat proses pencarian.
Setelah ditemukan, potongan tubuh korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Proses pemakaman akan dilakukan sesuai dengan adat dan tradisi setempat. Dukungan dan empati dari berbagai pihak sangat berarti bagi keluarga korban yang sedang berduka.
Upaya Pencarian dan SOP
Dalam pencarian korban serangan buaya ini, Tim Basarnas menerapkan prosedur operasi standar (SOP) yang berlaku. Pencarian yang berlangsung selama tujuh hari tersebut melibatkan berbagai metode, termasuk penggunaan teknologi seperti drone thermal untuk memperluas jangkauan pencarian. "Sesuai SOP pencarian bisa dilakukan selama tujuh hari. Hari ini memasuki hari kelima," ungkap Novi Yurandi.
Selain teknologi modern, Tim Basarnas juga melibatkan kearifan lokal dalam pencarian. Pengetahuan dan pengalaman masyarakat setempat dalam memahami kondisi sungai dan lingkungan sekitar sangat membantu dalam proses pencarian. Kerja sama yang baik antara Tim Basarnas dan masyarakat setempat menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan potongan tubuh korban.
Meskipun pencarian telah menemukan potongan tubuh korban, Tim Basarnas tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pencarian sesuai SOP. Evaluasi bersama tim dan keluarga korban akan dilakukan setelah pencarian berakhir untuk memastikan semua upaya telah dilakukan secara maksimal.
Profil Korban dan Lokasi Kejadian
Korban, Sukriadi (56), merupakan warga Muara Simpang, Nagari Koto Sawah, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat. Ia diduga diterkam buaya saat mencari ikan di daerah Batang Rosak, yang dikenal sebagai habitat buaya. Kejadian ini menjadi peringatan akan bahaya yang mengintai di sekitar perairan tersebut.
Lokasi kejadian, Batang Rosak, Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, merupakan daerah yang memiliki potensi bahaya serangan satwa liar, termasuk buaya. Masyarakat sekitar perlu lebih waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sekitar perairan tersebut. Pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan serangan buaya di daerah tersebut perlu ditingkatkan.
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar perairan yang berpotensi bahaya.
Pencarian yang dilakukan oleh Tim Basarnas menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya. Dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, sangat penting dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban bencana.