Tragedi Kali Ciliwung: Anak 2 Tahun Ditemukan Tewas Terseret Arus
Seorang anak berusia 2 tahun ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Kali Ciliwung di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, saat evakuasi banjir.

Tragedi memilukan terjadi di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, berinisial A, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus Kali Ciliwung. Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (4/3) saat evakuasi banjir sedang berlangsung, dan jasadnya baru ditemukan oleh warga sekitar pukul 04.00 WIB pada Rabu (5/3) di dekat rumahnya.
Kejadian bermula saat empat tim relawan melakukan evakuasi lima korban banjir menggunakan perahu karet. Arus Kali Ciliwung yang deras menyebabkan perahu terbalik, dan A yang masih kecil terseret arus sungai. Insiden ini dilaporkan oleh warga setempat kepada pihak berwajib di Polsek Tebet.
Pencarian A sempat terhambat oleh beberapa faktor. Kondisi cuaca buruk, arus sungai yang deras, akses mobilitas perahu yang sempit, dan kabel listrik yang membahayakan menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat gabungan. Namun, setelah air surut dan listrik kembali menyala, warga menemukan jasad A dalam posisi telentang di dekat rumahnya.
Pencarian dan Evakuasi Korban
Proses pencarian dan evakuasi melibatkan berbagai pihak, termasuk SAR Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Tebet, Satpol PP Kebayoran Baru, dan warga setempat. Kerja sama tim gabungan ini akhirnya membuahkan hasil meskipun dihadapkan pada sejumlah kendala.
Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, menjelaskan bahwa temuan jenazah A dilaporkan warga setelah kondisi banjir surut dan listrik kembali menyala. Warga kemudian mengevakuasi korban ke rumah neneknya di Gang Perintis RT010/RW010, Tebet, Jakarta Selatan, sebelum melaporkan kejadian tersebut kepada tim SAR gabungan.
"Warga melihat jenazah anak kecil dengan posisi telentang di dekat rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB," ujar Kompol Murodih dalam keterangannya kepada media.
BPBD DKI Jakarta mencatat bahwa hingga pukul 06.00 WIB pada Rabu (5/3), tiga RT di Kebon Baru masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 hingga 200 sentimeter akibat meluapnya Kali Ciliwung.
Faktor Penghambat Pencarian
Beberapa faktor menjadi penghambat dalam proses pencarian korban. Kondisi cuaca yang buruk dan arus Kali Ciliwung yang sangat deras menyulitkan tim penyelamat untuk beroperasi secara efektif. Akses mobilitas perahu yang sempit juga menjadi kendala, sementara keberadaan kabel listrik di sekitar lokasi menambah risiko bahaya.
Kondisi ini menuntut kehati-hatian dan koordinasi yang maksimal dari seluruh tim penyelamat yang terlibat. Keberadaan kabel listrik misalnya, membutuhkan penanganan ekstra agar tidak membahayakan tim penyelamat maupun warga sekitar.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan perlunya kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, terutama di daerah rawan seperti bantaran Kali Ciliwung. Selain itu, penting juga untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga, khususnya anak-anak, selama proses evakuasi berlangsung.
Kesimpulan
Kehilangan anak kecil akibat terseret arus Kali Ciliwung ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, serta perlunya koordinasi yang baik antar instansi terkait dalam penanganan bencana banjir.