Tragedi Kali Ciliwung: Bocah 2 Tahun Terseret Arus Saat Evakuasi Banjir
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun hanyut terbawa arus Kali Ciliwung saat proses evakuasi banjir di Tebet, Jakarta Selatan; Basarnas masih melakukan pencarian.

Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Jakarta Selatan pada Selasa sore, 4 Maret 2024. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, berinisial A, terseret arus Kali Ciliwung saat proses evakuasi banjir di Jalan J, Gang Perintis RT 010/RW 010, Kebon Baru, Tebet. Kejadian ini menambah keprihatinan atas dampak banjir yang melanda wilayah tersebut. Insiden ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat tim relawan sedang berupaya menyelamatkan korban banjir lainnya.
Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, membenarkan kejadian tersebut. "Kami mendapatkan laporan dari warga adanya seorang anak laki-laki yang hanyut di Kali Ciliwung saat sedang dilakukan evakuasi oleh tim relawan," ujar Kompol Murodih dalam keterangannya kepada media. Kejadian ini bermula ketika empat tim relawan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi lima orang korban banjir. Arus Kali Ciliwung yang deras menyebabkan perahu karet tersebut terbalik.
Akibatnya, tiga orang terjatuh ke sungai. Beruntung, dua orang berhasil diselamatkan. Namun, bocah berusia dua tahun tersebut masih dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Kejadian ini langsung dilaporkan kepada pihak berwajib, dan petugas kepolisian segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan koordinasi dengan tim penyelamat.
Pencarian Masih Berlangsung
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, turut memberikan keterangan terkait peristiwa nahas ini. Ia menjelaskan bahwa terbaliknya perahu karet tersebut mengakibatkan tiga orang terhanyut. "Perahu karet terbalik mengakibatkan tiga orang hanyut, namun dua orang berhasil diselamatkan kembali dan korban hanyut berinisial A," kata Yohan. Saat ini, tim SAR gabungan, termasuk Basarnas Jakarta Selatan, tengah fokus melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang.
Proses pencarian dilakukan dengan mengerahkan berbagai peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan. Tim SAR gabungan bekerja sama dengan warga setempat untuk mempercepat proses pencarian. Kondisi arus Kali Ciliwung yang deras menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pencarian ini. Doa dan harapan dari seluruh pihak tertuju pada keselamatan bocah malang tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir. Pentingnya koordinasi dan pelatihan yang memadai bagi tim relawan dalam melakukan evakuasi juga menjadi sorotan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Langkah-langkah Antisipasi Bencana Banjir
Peristiwa ini menyoroti pentingnya langkah-langkah antisipasi bencana banjir, baik dari segi infrastruktur maupun kesiapsiagaan masyarakat. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan sistem drainase dan pengelolaan aliran sungai untuk mencegah meluapnya air.
- Peningkatan kualitas perahu karet dan pelatihan bagi tim relawan dalam penggunaan perahu karet di arus deras.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai tindakan pencegahan dan penyelamatan diri saat terjadi banjir.
- Peningkatan sistem peringatan dini banjir agar masyarakat dapat melakukan antisipasi lebih awal.
Semoga dengan berbagai upaya tersebut, kejadian serupa dapat dihindari dan keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin di masa mendatang. Kejadian ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya solidaritas dan kerjasama antar berbagai pihak dalam menghadapi bencana.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap korban masih terus dilakukan. Semoga korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Semoga kejadian ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli dan siap menghadapi bencana alam.