Tragedi Cuaca Ekstrem Lombok Timur: Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Arus
Seorang bocah dua tahun, Alfi, ditemukan tewas setelah terseret arus saluran irigasi di Lombok Timur akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan lebat dan angin kencang; kejadian ini menjadi peringatan penting akan bahaya cuaca ekstrem dan perlunya pengaw
![Tragedi Cuaca Ekstrem Lombok Timur: Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Arus](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140516.056-tragedi-cuaca-ekstrem-lombok-timur-bocah-2-tahun-tewas-terseret-arus-1.jpg)
Tragedi di Lombok Timur: Bocah Tewas Terseret Arus
Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Desa Pijit Utara, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Alfi, bocah berusia dua tahun, ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus saluran irigasi. Peristiwa nahas ini terjadi pada Selasa (11/02) saat hujan lebat disertai angin kencang melanda daerah tersebut, sebagai bagian dari cuaca ekstrem yang tengah melanda wilayah tersebut.
Kronologi Kejadian dan Pencarian
Menurut Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, korban ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi hilangnya. Kejadian bermula saat ayah Alfi memberi makan ternak. Alfi meminta izin untuk buang air kecil, namun tak kunjung kembali. Diduga, ia jatuh ke parit yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari kandang kambing.
Tim SAR gabungan langsung diterjunkan setelah menerima laporan. Mereka berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk SAR Unit Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, Polsek Keruak, Koramil Keruak, dan masyarakat setempat. Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai dari lokasi kejadian.
Setelah upaya pencarian intensif, jasad Alfi akhirnya ditemukan. Ia langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Keruak untuk penanganan lebih lanjut. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pengawasan anak-anak, terutama saat cuaca ekstrem.
Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem
Saidar Rahmanjaya juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko.
Pengawasan anak-anak sangat krusial, terutama di sekitar area yang berpotensi bahaya seperti saluran irigasi atau sungai, terutama saat kondisi cuaca buruk. Orang tua dan keluarga harus selalu mengawasi anak-anak mereka dan memastikan keselamatan mereka.
Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang terkait cuaca ekstrem. Memperhatikan informasi prakiraan cuaca dan mengambil langkah-langkah antisipasi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya kejadian serupa.
Kesimpulan
Kehilangan Alfi merupakan tragedi yang menyayat hati. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan sekitar.
Semoga keluarga Alfi diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini.