Tragedi Tenggelam di Muara Ciujung, Cianjur: Dua Anak Tewas Terseret Arus
Dua anak laki-laki ditemukan tewas tenggelam di Muara Ciujung, Cianjur, Jawa Barat, setelah terseret arus sungai yang tiba-tiba deras; petugas gabungan berhasil menemukan kedua jasad korban setelah pencarian intensif.

Kecelakaan tragis terjadi di Muara Ciujung, Cianjur, Jawa Barat. Dua anak laki-laki, Rehan Febriansyah (8) dan Dapa (9), ditemukan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang tenggelam saat berenang di lokasi tersebut pada Rabu, 12 Maret 2024. Petugas gabungan dari Polsek Sindangbarang, TNI/Polri, SAR, relawan, dan masyarakat setempat bahu-membahu melakukan pencarian intensif selama beberapa jam.
Pencarian jasad kedua korban dimulai setelah laporan kehilangan diterima oleh pihak kepolisian. Petugas segera menuju lokasi kejadian dan berhasil menemukan jasad Rehan Febriansyah beberapa ratus meter dari titik awal kejadian. Kondisi arus sungai yang deras diduga menjadi penyebab utama tragedi ini.
Kapolsek Sindangbarang, Iptu Yudi Hernadi, menyatakan bahwa jasad Rehan ditemukan terbawa arus. "Jasad korban ditemukan sekitar beberapa ratus meter terbawa arus dari lokasi pertama dilaporkan hilang, jasad korban langsung dibawa ke puskesmas setempat guna pemeriksaan sebelum diserahkan ke pihak keluarga," ungkap Iptu Yudi Hernadi.
Pencarian Intensif dan Evakuasi Korban
Pencarian terhadap Dapa, korban kedua, dilanjutkan dengan mengerahkan tim gabungan yang menyisir muara Ciujung. Setelah empat jam melakukan pencarian, jasad Dapa akhirnya ditemukan sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal kejadian, juga dalam kondisi meninggal dunia. Jasad Dapa kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Iptu Yudi Hernadi menambahkan bahwa kedua korban diduga terbawa arus sungai yang tiba-tiba menjadi deras. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian sempat berupaya melakukan pencarian mandiri, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. "Korban diduga terbawa arus yang tiba-tiba deras sehingga terseret dan tenggelam," jelasnya.
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Cianjur menjadi faktor yang diperkirakan turut andil dalam peristiwa ini. Arus sungai yang meningkat secara tiba-tiba akibat cuaca buruk membuat pencarian menjadi lebih sulit dan berbahaya.
Imbauan Kepada Masyarakat
Menyikapi kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di sekitar sungai dan pantai, terutama di wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Patroli keamanan ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
"Seiring cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Cianjur, membuat pihaknya meningkatkan patroli guna mengimbau warga menghindari bibir sungai dan pantai karena gelombang tinggi dan debit air yang secara tiba-tiba dapat meningkat tajam," kata Iptu Yudi Hernadi. Pihaknya juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama saat berada di dekat area sungai atau pantai.
"Kami juga meminta orang melarang anaknya tidak bermain dan berenang di pantai, sungai dan muara yang berarus deras, serta meminta orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak saat berada di luar rumah," imbaunya.
Tragedi tenggelamnya dua anak di Muara Ciujung menjadi pengingat penting akan perlunya kewaspadaan dan tindakan pencegahan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama, dan pengawasan orang tua serta imbauan dari pihak berwenang sangatlah krusial.