Tragedi Pantai Titian Mutiara: Bocah 12 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam
Seorang bocah berusia 12 tahun ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Pantai Titian Mutiara, Lampung Selatan, menambah jumlah korban meninggal menjadi empat dari delapan anak yang sebelumnya dilaporkan hanyut.

Tragedi menimpa delapan anak yang tengah bermain di Pantai Titian Mutiara, Desa Betung, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Jumat (21/4) sekitar pukul 11.45 WIB. Kejadian bermula saat mereka berenang di tepi pantai dan terbawa arus laut yang kuat. Tujuh anak berhasil ditemukan, namun sayangnya, tiga di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Satu anak lainnya, Rafli (12 tahun), ditemukan meninggal dunia di Pantai Setigi Heni pada Jumat malam pukul 21.10 WIB, setelah pencarian intensif oleh tim SAR gabungan dan masyarakat.
Kejadian ini menyita perhatian banyak pihak. Camat Rajabasa, Mirliansyah, membenarkan adanya peristiwa tersebut dan menjelaskan kronologi kejadian yang berujung pada hilangnya delapan anak yang tengah asyik bermain di pantai. Upaya pencarian intensif dilakukan sejak laporan pertama kali diterima hingga akhirnya seluruh anak berhasil ditemukan. "Yang tenggelam ada delapan orang, yang sudah ditemukan tujuh orang dan yang masih belum ditemukan satu orang. Dari tujuh anak yang sudah ditemukan itu, ada tiga bocah dinyatakan meninggal dunia," kata Camat Rajabasa.
Kepala Pos SAR Bakauheni, Basarnas Lampung, Rezie Kuswara, turut mengonfirmasi penemuan jenazah Rafli. "Korban yang hilang terbawa arus laut sudah ditemukan, di Pantai Setigi Heni, korban tersebut bernama Rafli berusia 12 tahun ditemukan sudah tidak bernyawa," ujarnya. Keberhasilan pencarian ini menjadi titik akhir dari keprihatinan yang mendalam atas peristiwa nahas tersebut, namun sekaligus menambah daftar korban meninggal dunia menjadi empat orang.
Pencarian Intensif dan Duka Mendalam
Proses pencarian Rafli melibatkan tim SAR gabungan dan warga sekitar. Upaya pencarian dilakukan secara intensif mengingat kondisi arus laut yang cukup kuat di sekitar Pantai Titian Mutiara. Penemuan jenazah Rafli di Pantai Setigi Heni, beberapa kilometer dari lokasi kejadian, menunjukkan betapa kuatnya arus yang membawa korban hanyut.
Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Empat nyawa melayang akibat peristiwa nahas ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat bermain di sekitar pantai. Pihak berwenang juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya di area pantai.
Selain itu, kejadian ini juga menjadi sorotan penting terkait keamanan dan keselamatan di area pantai. Perlunya peningkatan fasilitas keselamatan dan pengawasan di pantai-pantai umum menjadi pertimbangan penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Imbauan Keselamatan di Pantai
Peristiwa tenggelamnya delapan anak di Pantai Titian Mutiara menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Keselamatan di area pantai perlu menjadi perhatian utama, baik bagi pengunjung maupun pihak pengelola. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Selalu waspada terhadap kondisi arus laut dan cuaca.
- Jangan berenang sendirian, selalu berenang bersama teman atau keluarga.
- Patuhi rambu-rambu dan petunjuk keselamatan yang telah disediakan.
- Jika tidak mahir berenang, hindari berenang di area yang dalam atau arus yang kuat.
Semoga kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan memprioritaskan keselamatan saat berada di area pantai. Belajar dari peristiwa ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di pantai dan mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang. Dukacita mendalam kami haturkan kepada keluarga korban.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini. Semoga kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati saat berada di dekat pantai.