Dua Pelajar Hilang Terseret Arus Sungai Bedadung Jember, Pencarian Dilanjutkan
Dua pelajar di Jember, Abdul Qodir (16) dan Aliful Imam (13), hilang terseret arus Sungai Bedadung; pencarian yang melibatkan BPBD dan Basarnas dihentikan sementara karena gelap, akan dilanjutkan besok.

Tragedi Sungai Bedadung: Dua Pelajar Hilang Terseret Arus
Pada Rabu pagi, 26 Maret 2024, lima pelajar dari Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tengah mencari ikan di Sungai Bedadung. Tiga di antara mereka memutuskan untuk mandi di sungai. Namun, nahas, dua pelajar, Abdul Qodir Arifa'i (16) dan Aliful Imam (13), terseret arus sungai yang deras dan hingga kini belum ditemukan. Kejadian ini terjadi setelah mereka melaksanakan shalat Subuh.
Satu pelajar, Satria (kelas 3 SMP), berhasil selamat. Kejadian ini dilaporkan oleh tiga teman korban lainnya, Satria, Ayik, dan Risky, kepada pihak kepolisian yang kemudian meneruskan informasi tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember.
Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan kronologi serta upaya pencarian yang telah dilakukan. Pihak BPBD Jember langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian intensif.
Upaya Pencarian dan Koordinasi Tim SAR
Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Jember, Basarnas, dan relawan telah melakukan pencarian menggunakan perahu rafting dan menyusuri sungai secara darat. Pencarian dilakukan hingga Jembatan Lojejer, namun hingga petang belum membuahkan hasil. Kondisi cuaca yang gelap memaksa tim untuk menghentikan sementara operasi pencarian dan akan dilanjutkan pada Kamis, 27 Maret 2024.
Widodo Julianto menambahkan bahwa area pencarian akan diperluas pada hari berikutnya. Koordinasi antar instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan pencarian berjalan efektif dan efisien. Peralatan dan sumber daya yang memadai dikerahkan untuk mendukung upaya pencarian kedua pelajar yang hilang.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan SAR gabungan, kemudian melakukan pencarian menggunakan perahu rafting dan susur darat, namun hingga di Jembatan Lojejer belum juga ditemukan," kata Widodo Julianto.
Imbauan Kewaspadaan dan Keselamatan
Menyikapi kejadian ini, Widodo Julianto mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengawasi anak-anak mereka saat bermain di sekitar sungai. Kondisi cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Jember menyebabkan debit air sungai meningkat dan arus menjadi lebih deras.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat anak-anaknya bermain di sungai, karena terkadang arus cukup deras sewaktu-waktu karena terjadi hujan di hulu sungai. Saat ini masih terjadi cuaca ekstrem, sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaannya," imbau Widodo Julianto.
Pihak BPBD Jember juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib agar dapat segera ditangani dan dilakukan upaya pencarian.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap kedua pelajar tersebut masih terus dilakukan. Doa dan harapan agar kedua pelajar segera ditemukan dalam keadaan selamat.