Banjir Sragen Renggut Nyawa Bocah 9 Tahun
Banjir di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menyebabkan seorang anak berusia 9 tahun meninggal dunia setelah tenggelam saat bermain di genangan air pada Selasa, 21 Januari 2024.
Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Banjir yang melanda wilayah tersebut mengakibatkan seorang anak berusia 9 tahun, Dio Gibran Abqori, meninggal dunia. Kejadian nahas ini terjadi pada Selasa, 21 Januari 2024, di Dukuh Tugu, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen.
Dio, siswa kelas 2 SD, dilaporkan tengah asyik bermain bersama teman-temannya di genangan air bekas banjir. Sayangnya, nahas menimpa Dio saat ia terpeleset dan terbawa arus banjir yang cukup deras. Teman-temannya yang ketakutan langsung meminta bantuan warga sekitar.
Menurut keterangan Kepala Desa Tangkil, Suyono, genangan air di lokasi kejadian cukup dalam karena air banjir belum surut sepenuhnya. "Korban terpeleset, meskipun di area persawahan, namun airnya cukup dalam," ungkap Suyono. Tim SAR gabungan dan warga berhasil menemukan jasad Dio sekitar pukul 14.30 WIB.
Hasil visum dari petugas medis Puskesmas Sragen dan Inafis Polres Sragen memastikan penyebab kematian Dio adalah tenggelam dan terseret arus. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan telah memakamkan Dio.
Banjir yang melanda Sragen sebelumnya telah menggenangi sejumlah wilayah di enam kecamatan. Ketinggian air bervariasi, bahkan mencapai 150 cm di beberapa titik. Keenam kecamatan yang terdampak meliputi Sragen Kota, Sidoharjo, Tanon, Sukodono, Sambungmacan, Ngrampal, dan Jenar. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya anak Sungai Bengawan Solo.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di musim hujan. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan pemerintah setempat dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana untuk melindungi warga.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama saat bermain di area yang terdampak banjir. Meskipun air terlihat tenang, bahaya selalu mengintai.