Tragedi Tenggelam di Muaro Jambi: Bocah 10 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
Tim Damkartan Kota Jambi menemukan Abid Aqila Pranaja (10) meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah galian di Pematang Gajah, Muaro Jambi; kejadian ini menjadi peringatan penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi anak-anak mereka.

Sebuah tragedi menimpa keluarga Abid Aqila Pranaja (10), warga Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi. Bocah berusia 10 tahun ini ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah galian di kawasan Pematang Gajah, Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (14/3) sekitar pukul 17.00 WIB dan korban ditemukan oleh Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi pada Sabtu (15/3).
Kronologi kejadian bermula saat Abid bermain di sekitar parit sungai dekat gerbang perumahan bersama teman-temannya. Kehilangan Abid dilaporkan ke Damkartan Kota Jambi melalui Whatsapp pada Sabtu pagi. Setelah menerima laporan tersebut, sepuluh personel Damkartan langsung dikerahkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Keluarga korban telah melakukan pencarian pada malam hari setelah Abid dinyatakan hilang, namun baru berhasil ditemukan oleh tim Damkartan pada keesokan harinya. Penemuan jasad Abid diawali dengan ditemukannya pakaian korban di dekat sebuah galian, sekitar satu kilometer dari lokasi awal pencarian. Petugas Damkartan kemudian melakukan penyisiran dan penyelaman di sekitar galian tersebut menggunakan perahu karet hingga akhirnya menemukan jasad Abid.
Pencarian dan Penemuan Korban
Proses pencarian korban melibatkan 10 personel Damkartan Kota Jambi yang dilengkapi dengan peralatan pencarian lengkap. Kepala Dinas Damkartan Kota Jambi, Mustari, menjelaskan bahwa timnya langsung menuju lokasi setelah menerima laporan kehilangan. "Anggota melakukan penyisiran di seputaran galian dengan menurunkan perahu karet, personel kami melakukan penyelaman," kata Mustari menjelaskan proses pencarian yang dilakukan.
Pencarian yang dilakukan tim Damkartan membuahkan hasil setelah menemukan pakaian korban terlebih dahulu. Hal ini membantu petugas untuk mempersempit area pencarian dan akhirnya menemukan jasad Abid di dalam galian. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka, khususnya saat bermain di area yang berpotensi bahaya.
Kecepatan respon Damkartan Kota Jambi dalam menangani laporan kehilangan dan menemukan korban patut diapresiasi. Kejadian ini juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Imbauan Kepada Orang Tua
Menyikapi kejadian ini, Kepala Dinas Damkartan Kota Jambi, Mustari, mengimbau kepada seluruh orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anak mereka, terutama saat bermain di luar rumah. "Orangtua selalu hati-hati, ketika anak bermain di luar agar menjadi perhatian terutama di daerah yang dekat sungai atau galian," pesan Mustari.
Imbauan ini sangat penting mengingat banyaknya area yang berpotensi bahaya bagi anak-anak, seperti sungai, galian, dan area perairan lainnya. Pengawasan yang ketat dari orang tua dapat mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan anak-anak merupakan tanggung jawab bersama, baik dari orang tua, lingkungan sekitar, maupun pemerintah.
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga Abid Aqila Pranaja. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam menjaga keselamatan anak-anak.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengenali potensi bahaya di sekitar lingkungan tempat tinggal. Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Kesimpulan
Kejadian tenggelamnya Abid Aqila Pranaja menjadi tragedi yang menyedihkan dan sekaligus menjadi pengingat penting tentang kewaspadaan dan pengawasan orang tua terhadap anak-anak. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua.