Basarnas Evakuasi Jenazah Bocah Hanyut di Sungai Labuhanbatu
Tim Basarnas Medan berhasil mengevakuasi jenazah Yosia Rofael (14 tahun) yang hanyut di Sungai Katia Lakkut, Labuhanbatu, Sumatera Utara, setelah pencarian selama kurang lebih 24 jam.
![Basarnas Evakuasi Jenazah Bocah Hanyut di Sungai Labuhanbatu](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230110.458-basarnas-evakuasi-jenazah-bocah-hanyut-di-sungai-labuhanbatu-1.jpg)
Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Medan berhasil mengevakuasi jenazah seorang bocah berusia 14 tahun yang hanyut di Sungai Katia Lakkut, Labuhanbatu, Sumatera Utara. Yosia Rofael, warga Kota Rantau Prapat, dinyatakan hilang sejak Kamis (30/1) setelah terseret arus sungai.
Kepala Basarnas Kelas A Medan, Mustari, menyatakan bahwa korban ditemukan pada Jumat sore pukul 15.00 WIB, sekitar 500 meter dari lokasi awal kejadian. Proses evakuasi melibatkan tim gabungan yang menggunakan perahu karet (LCR) untuk menyisir area sungai. Sayangnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kronologi kejadian bermula saat korban berenang bersama sembilan temannya di Sungai Katia Lakkut sekitar pukul 12.20 WIB. Secara tiba-tiba, Yosia terseret arus dan hanyut. Teman-temannya yang menyaksikan kejadian tersebut langsung meminta bantuan warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke Pos SAR Tanjung Balai Asahan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan orang dewasa saat anak-anak bermain di dekat sungai atau perairan lainnya. Sungai Katia Lakkut, meskipun terlihat tenang, menyimpan potensi bahaya tersendiri, terutama bagi anak-anak yang mungkin belum sepenuhnya memahami bahaya arus sungai yang kuat. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kewaspadaan, terutama di sekitar area rawan kecelakaan seperti sungai.
Pencarian dan evakuasi yang dilakukan oleh Basarnas Medan menunjukkan kesigapan dan profesionalisme tim dalam menghadapi situasi darurat. Kerjasama yang baik antara Basarnas, warga sekitar, dan pihak terkait lainnya juga patut diapresiasi. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu memprioritaskan keselamatan, khususnya bagi anak-anak.
Proses evakuasi yang melibatkan peralatan dan perahu LCR menunjukkan keseriusan tim Basarnas dalam menjalankan tugasnya. Kecepatan respon dan upaya maksimal yang dilakukan tim patut diapresiasi, meskipun hasilnya sangat menyedihkan. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka cita ini.
Kejadian ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai keselamatan di sekitar perairan. Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan memahami potensi bahaya yang ada, terutama ketika beraktivitas di dekat sungai atau perairan lainnya. Upaya pencegahan dan edukasi dini sangat krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa mendatang.
Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga untuk masyarakat luas. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama, dan kewaspadaan serta tindakan pencegahan menjadi kunci dalam menghindari insiden yang tidak diinginkan.