Pencarian Nelayan Hilang di Jepara Dihentikan Setelah Tujuh Hari
Setelah tujuh hari pencarian intensif, BPBD Jepara bersama tim gabungan menghentikan pencarian nelayan Jamil (60) yang hilang di perairan Bondo.

Nelayan bernama Jamil (60) asal Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara Kota, dilaporkan hilang di perairan Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, pada Selasa (18/2) pukul 03.00 WIB. Kejadian bermula saat Jamil bersama dua rekannya melaut menggunakan perahu bernama Tiga Putri. Saat menebar jaring di perairan Bondo, Jamil terjatuh dan hilang tenggelam. Upaya pencarian intensif yang dilakukan oleh berbagai pihak selama tujuh hari akhirnya dihentikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, bersama tim gabungan yang terdiri dari berbagai elemen, telah melakukan pencarian secara maksimal. Pencarian dilakukan di lokasi kejadian dan sepanjang Pantai Bondo. Bahkan, drone pun dikerahkan untuk memperluas jangkauan pencarian. Meskipun demikian, upaya pencarian hingga hari ketujuh tidak membuahkan hasil.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara, Arwin Noor Isdiyanto, Senin (24/2), menyatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) resmi ditutup. "Karena upaya pencarian hingga hari ketujuh belum mendapatkan hasil, maka hari ini (24/2) operasi tim gabungan search and rescue (SAR) resmi ditutup," ujarnya. BPBD Jepara juga telah mengunjungi keluarga duka untuk menyampaikan belasungkawa dan mendoakan agar korban segera ditemukan.
Pencarian Intensif Selama Tujuh Hari
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Jepara dan berbagai relawan telah bekerja keras selama tujuh hari penuh untuk menemukan Jamil. Mereka menyisir perairan Bondo dan sekitarnya, serta memantau sepanjang pantai. Penggunaan drone juga dimaksimalkan untuk memperluas area pencarian. Posko pencarian bahkan didirikan di Pantai Ombak Mati Bondo untuk memudahkan koordinasi dan operasi pencarian.
Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan bahwa berbagai metode pencarian telah dilakukan, namun hingga hari ketujuh, keberadaan Jamil masih belum diketahui. Ketiadaan hasil yang signifikan setelah upaya maksimal ini menjadi pertimbangan utama penghentian operasi SAR.
Meskipun operasi SAR telah dihentikan, BPBD Jepara tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban. Mereka telah mengunjungi rumah duka untuk menyampaikan duka cita dan mendoakan agar korban segera ditemukan, meskipun kemungkinan tersebut semakin kecil.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Kejadian bermula saat Jamil dan dua rekannya berangkat melaut dari Pesajen Kelurahan Demaan sekitar pukul 01.00 WIB. Sekitar pukul 03.00 WIB, saat mereka berada di perairan Bondo dan sedang menebar jaring, Jamil terjatuh dan tenggelam. Kedua rekannya berusaha mencari, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Setelah kejadian tersebut, BPBD Jepara segera berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membentuk tim gabungan SAR. Tim gabungan ini melakukan pencarian secara intensif di laut dan di sepanjang pantai. Mereka juga menggunakan berbagai peralatan, termasuk drone, untuk memperluas area pencarian.
Upaya pencarian dilakukan secara sistematis dan terkoordinasi. Namun, setelah tujuh hari pencarian intensif, tim SAR memutuskan untuk menghentikan operasi karena tidak ada tanda-tanda keberadaan korban. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi cuaca dan medan.
Meskipun pencarian telah dihentikan, BPBD Jepara tetap memberikan dukungan kepada keluarga korban. Mereka berharap agar keluarga korban dapat menerima kenyataan ini dengan lapang dada. Kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja bagi para nelayan.
Kesimpulan: Penghentian pencarian nelayan Jamil di Jepara menandai berakhirnya upaya intensif selama tujuh hari. Meskipun pencarian tidak membuahkan hasil, BPBD Jepara dan tim gabungan telah menunjukkan komitmen dan kerja keras dalam upaya menemukan korban. Dukungan kepada keluarga korban tetap diberikan.