Pencarian Penggembala Hilang di Sungai Garut Dihentikan
Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian seorang penggembala berusia 61 tahun yang hilang terseret arus Sungai Cikandang, Garut.
![Pencarian Penggembala Hilang di Sungai Garut Dihentikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/210039.673-pencarian-penggembala-hilang-di-sungai-garut-dihentikan-1.jpg)
Seorang penggembala kerbau bernama Abdul (61) telah dinyatakan hilang setelah terseret arus Sungai Cikandang di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 26 Januari 2024. Tim SAR gabungan yang telah melakukan pencarian intensif selama tujuh hari akhirnya menghentikan operasi pencarian pada Minggu, 2 Februari 2024 karena belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala Pelaksana Tugas Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut, Iptu Aep Saprudin, menjelaskan bahwa keputusan penghentian pencarian didasarkan pada prosedur baku operasi SAR yang membatasi durasi pencarian selama tujuh hari. Meskipun pencarian telah dilakukan secara ekstensif, meliputi penyusuran Sungai Cikandang hingga pantai selatan Garut, Abdul tetap belum ditemukan.
"Sampai dengan hari ini, tujuh hari pencairan masih nihil, sehingga operasi SAR dihentikan," ungkap Iptu Aep Saprudin. Pencarian melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, Tagana, dan relawan lainnya, yang bekerja sama menyisir sungai menggunakan perahu dan jalur darat.
Upaya pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan termasuk menelusuri Sungai Cikandang hingga ke Pantai Cicalengka. Mereka juga memperluas area pencarian hingga ke wilayah pantai selatan Garut, namun sayangnya semua usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Meskipun operasi pencarian telah dihentikan, pihak berwenang tetap melakukan pemantauan dan menghimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan informasi terkait keberadaan korban.
Abdul, warga Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng, dilaporkan hilang ketika hendak pulang menyeberangi Sungai Cikandang. Rekannya yang melihat kejadian tersebut langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Proses pencarian melibatkan upaya maksimal dari tim SAR gabungan, namun upaya pencarian yang telah dilakukan selama tujuh hari tersebut sayangnya tidak membuahkan hasil.
Iptu Aep Saprudin menambahkan, "Operasi dihentikan, selanjutnya dilakukan pemantauan." Pihaknya berharap masyarakat dapat membantu dengan memberikan informasi jika menemukan sesuatu yang berkaitan dengan kasus ini. Penghentian operasi pencarian ini tentunya menjadi berita yang menyedihkan bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat beraktivitas di sekitar sungai. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.