Pencarian Tiga Korban Longboat Tenggelam di Maluku Utara Dihentikan
Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap tiga korban longboat yang tenggelam di perairan Halmahera Selatan dan Kepulauan Sula, Maluku Utara, resmi ditutup setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil.

Kecelakaan longboat yang terjadi di perairan antara Desa Kawasi, Obi (Halmahera Selatan), dan Desa Waisum, Kepulauan Sula, Maluku Utara, telah mengakibatkan hilangnya tiga nyawa. Kejadian nahas ini terjadi pada [Tanggal Kejadian - Informasi tidak tersedia di sumber], mengakibatkan tujuh orang terjatuh ke laut. Empat orang berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya, Astusi (40 tahun), Wa Nurul (19 tahun), dan Wa Nila (16 tahun), dinyatakan hilang dan pencariannya telah resmi ditutup.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate, melalui Kepala Kantor Iwan Ramdani, mengumumkan penutupan Operasi SAR pada Minggu, 9 September 2023, pukul 19.00 WIT. Keputusan ini diambil setelah upaya pencarian selama tujuh hari, melibatkan berbagai unsur, tidak membuahkan hasil. Penutupan operasi SAR ini sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas.
Meskipun operasi SAR telah resmi ditutup, pihak Basarnas tetap mengimbau masyarakat, nelayan, dan kapal yang melintas di area tersebut untuk tetap waspada. Jika ada tanda-tanda penemuan korban, diharapkan segera melapor ke Tim SAR Gabungan. Keluarga korban juga telah diinformasikan dan telah mengikhlaskan kepergian para korban yang dinyatakan hilang.
Pencarian Ekstensif Libatkan Berbagai Unsur
Operasi SAR melibatkan berbagai unsur, termasuk Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana, KRI Madidihang, Pol Airud Sanana, Pol Airud Obi (Marnit Obi KP XXX-1007), Pos TNI AL Sanana, Danramil Sanana, Polsek Sanana, Babinsa Obi, KPLP Kawasi, masyarakat setempat, dan keluarga korban. Upaya pencarian yang dilakukan secara intensif selama tujuh hari ini, sayangnya, tidak berhasil menemukan ketiga korban yang hilang.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa penutupan operasi SAR telah sesuai prosedur dan dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk lamanya pencarian dan belum adanya tanda-tanda penemuan korban. Pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga korban, yang menyatakan telah mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya.
Informasi mengenai penutupan operasi SAR juga telah disebarluaskan kepada berbagai pihak terkait, termasuk nelayan dan kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa informasi mengenai hilangnya ketiga korban tetap tersebar luas dan meningkatkan kemungkinan penemuan jika ada tanda-tanda keberadaan mereka.
Korban Selamat dan Korban Hilang
Dari tujuh orang yang berada di dalam longboat tersebut, empat orang berhasil diselamatkan. Mereka adalah Rahman La Muhamad (38 tahun), La Kasi (40 tahun), Wa Asadria (42 tahun), dan Nidar (16 tahun). Keempat korban selamat ini telah mendapatkan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan.
Sementara itu, tiga korban lainnya, Astusi (40 tahun), Wa Nurul (19 tahun), dan Wa Nila (16 tahun), dinyatakan hilang setelah upaya pencarian intensif selama tujuh hari tidak membuahkan hasil. Keluarga korban telah menerima informasi penutupan operasi SAR dan menyatakan telah ikhlas menerima keadaan tersebut.
Meskipun operasi SAR telah resmi ditutup, Basarnas tetap membuka kemungkinan untuk kembali membuka operasi jika ada informasi baru atau tanda-tanda penemuan korban di kemudian hari.
Setelah Operasi SAR dinyatakan selesai, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Pihak Basarnas menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya pencarian.