Operasi SAR Tiga Korban Longboat di Pulau Mangoli Resmi Ditutup
Pencarian tiga korban longboat Siti Mambulu di perairan Halmahera Selatan dan Pulau Mangoli yang hilang sejak 23 Maret 2025 resmi ditutup setelah upaya pencarian selama tujuh hari dinyatakan tidak efektif.

Kecelakaan longboat Siti Mambulu di perairan Halmahera Selatan dan Pulau Mangoli pada 23 Maret 2025 telah mengakibatkan hilangnya tiga orang penumpang. Kejadian nahas ini baru dilaporkan pada 25 Maret 2025, sehingga mempersulit upaya pencarian oleh tim SAR gabungan. Meskipun operasi pencarian telah dilakukan secara intensif selama tujuh hari, ketiga korban, La Faldin (16 tahun), La Jagoamu (51 tahun), dan La Ode Dana (15 tahun), dinyatakan hilang dan operasi SAR resmi ditutup.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa operasi SAR ditutup karena dinilai sudah tidak efektif lagi. Upaya pencarian yang telah dilakukan selama hampir sepuluh hari sejak kejadian, dengan berbagai upaya dan perluasan area pencarian, belum membuahkan hasil. Keterlambatan pelaporan kejadian juga menjadi kendala utama dalam proses pencarian.
Meskipun demikian, dua penumpang lainnya, Dino Sardin (19 tahun) dan Fardin (15 tahun), berhasil ditemukan selamat. Operasi SAR melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Ternate, TNI AL, TNI AD, Polairud Res Sula, KpLP, nelayan Pulau Obi, dan nelayan Pulau Mangoli, yang bekerja keras selama tujuh hari sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Pencarian Intensif di Perairan Halmahera Selatan
Tim SAR gabungan membagi diri menjadi dua Satuan Reaksi Cepat (SRU) untuk memperluas area pencarian. SRU I menggunakan RIB 01 Basarnas dan melakukan pencarian di area seluas kurang lebih 200 mil laut (Nm) di perairan Mangoli hingga perairan Kabupaten Halmahera Selatan. Sementara itu, SRU II menggunakan longboat dan melakukan pencarian di sebelah selatan Pulau Gomumu dengan luas area pencarian sekitar 150 Nm.
Pencarian dilakukan secara maksimal, termasuk setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri. Namun, sayangnya, hingga sore hari pada hari ketujuh, ketiga korban masih belum ditemukan. Keputusan untuk menutup operasi SAR diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk efektivitas pencarian dan waktu yang telah berlalu.
Setelah operasi SAR ditutup, debriefing dan evaluasi dilakukan bersama keluarga korban. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa operasi SAR telah dilaksanakan sesuai SOP dan seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing. Meskipun operasi SAR telah berakhir, upaya untuk menemukan para korban akan tetap menjadi perhatian pihak berwenang.
Unsur-unsur yang Terlibat dalam Operasi SAR
Operasi SAR gabungan ini melibatkan berbagai pihak yang bekerja sama untuk menemukan para korban. Kerja sama yang baik antar instansi dan masyarakat setempat sangat penting dalam upaya pencarian dan penyelamatan ini. Berikut daftar unsur yang terlibat:
- Basarnas Ternate
- TNI AL
- TNI AD
- Polairud Res Sula
- KpLP
- Nelayan Pulau Obi
- Nelayan Pulau Mangoli
Longboat Siti Mambulu yang berwarna hijau putih tersebut membawa lima orang penumpang. Dua orang berhasil diselamatkan, sementara tiga lainnya dinyatakan hilang setelah upaya pencarian intensif selama tujuh hari. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan pelayaran dan perlunya kewaspadaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu di perairan.
Meskipun operasi pencarian telah resmi ditutup, duka cita mendalam disampaikan kepada keluarga korban atas kehilangan yang dialami. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait keselamatan pelayaran di masa mendatang.