Tragedi Kapal Tenggelam di Perairan Ternate: Empat Penumpang Masih Hilang
Kecelakaan kapal LCT SJP 168 A rute Buli-Bitung menewaskan empat orang dan empat lainnya masih hilang, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Kecelakaan laut yang tragis terjadi di perairan Bagan Dua, Kota Ternate, Maluku Utara. Sebuah kapal LCT SJP 168 A yang tengah berlayar dari Buli menuju Bitung, Sulawesi Utara, mengalami kecelakaan dan tenggelam pada 14 Maret 2025 pukul 13.52 WIT. Kejadian ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Insiden ini menimbulkan keprihatinan dan upaya pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.
Kapal LCT SJP 168 A yang membawa delapan orang awak kapal berangkat dari Buli pada 3 Maret 2025 pukul 13.00 WIT. Namun, nahas menimpa kapal tersebut di perairan selatan Mayau Tifure, jauh dari rute perjalanan yang direncanakan. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penyebab pasti kecelakaan dan langkah-langkah pencegahan yang perlu ditingkatkan untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.
Empat awak kapal berhasil diselamatkan oleh Kapal Ikan Tuna KM Mirza pada koordinat 0°32'0.00'N / 126°20'60.00'E, kemudian dievakuasi ke Pulau Tifure Batang Dua. Keempat korban selamat tersebut adalah Philips J.M. Nasarany (Nahkoda), Rahmat (Masinis II), Hamdani (Juru Mudi), dan Irwandi (Juru Mudi). Mereka kemudian dibawa ke Ternate menggunakan Kapal KM Kie Raha III dan diserahkan kepada agen kapal untuk penanganan lebih lanjut. Sementara itu, pencarian terhadap empat awak kapal lainnya yang masih hilang terus dilakukan.
Pencarian Intensif Korban Hilang
Setelah menerima laporan kecelakaan, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk KSOP Ternate, KSOP Bitung, LANAL Ternate, dan Polairud Polda Maluku Utara. Tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR).
Operasi SAR melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor SAR Ternate, Polairud Polda Malut, LANAL Ternate, KSOP Ternate, KSOP Bitung, ORARI, dan agen kapal. Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian di perairan Pulau Batang Dua dan perairan Bitung, Sulawesi Utara, menggunakan berbagai kapal patroli.
Pada hari keempat pencarian, Tim SAR Gabungan telah melakukan penyisiran di perairan Pulau Batang Dua menggunakan Kapal Patroli Kie Bessi milik Polairud Polda Maluku Utara. Selain itu, upaya pencarian juga dilakukan dengan meminta bantuan kepada kapal-kapal yang melintas di lokasi kejadian untuk melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban yang hilang.
Korban Hilang dan Identitasnya
Empat orang awak kapal yang masih hilang hingga saat ini adalah Muh Mufly (Mualim I), Bahruddin Djamani (KKM), Zuber (Juru Minyak), dan M. Sapri Pammu (Juru Masak). Identitas para korban telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang dan keluarga korban tengah menunggu kabar lebih lanjut.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menyatakan bahwa pencarian masih terus dilakukan. "Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian di perairan Pulau Batang Dua dan perairan Bitung, Sulawesi Utara, dengan menggunakan Kapal KSOP Bitung," jelas Iwan.
Pihak berwenang menghimbau kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian untuk tetap waspada dan segera melaporkan kepada pihak Basarnas jika menemukan sesuatu yang mencurigakan atau informasi terkait keberadaan korban yang hilang.
Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan pelayaran dan perlunya pengawasan yang ketat terhadap kondisi kapal serta kesiapsiagaan menghadapi potensi kecelakaan di laut. Semoga pencarian terhadap empat korban yang hilang segera membuahkan hasil dan keluarga korban dapat segera menemukan ketenangan.