Penebangan Liar di NTT Naik Tahap Penyidikan, Oknum Aparat Terlibat Suap?
BBKSDA NTT telah meningkatkan kasus penebangan liar di Kabupaten Kupang ke tahap penyidikan, dengan enam tersangka ditangkap dan dugaan keterlibatan oknum aparat dalam upaya suap.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan kasus penebangan pohon ilegal di Kawasan Hutan Produksi Mutis Timau, Kabupaten Kupang, masuk ke tahap penyidikan. Enam pelaku telah ditangkap, dan kasus ini melibatkan dugaan upaya penyuapan oleh oknum aparat. Peristiwa ini terjadi di Kawasan Hutan Produksi Mutis Timau yang berbatasan dengan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Bipolo, Kabupaten Kupang, NTT.
Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud, menyatakan bahwa peningkatan kasus ke tahap penyidikan didasari terpenuhinya unsur pidana. Penangkapan enam pelaku penebangan liar ini merupakan hasil laporan masyarakat. Proses hukum akan terus dipantau untuk memastikan keadilan dan efek jera bagi para pelaku. Lebih lanjut, penyelidikan akan dikembangkan untuk mengungkap aktor intelektual dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini.
Kejadian ini mengungkap adanya upaya penyuapan oleh oknum aparat kepada petugas BBKSDA yang menangani kasus tersebut di lapangan. Upaya tersebut berhasil didokumentasikan dan akan diproses lebih lanjut. BBKSDA NTT mengapresiasi peran aktif masyarakat dalam melaporkan aktivitas ilegal di kawasan hutan dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian hutan di NTT.
Penangkapan Enam Tersangka dan Dugaan Suap
Petugas BBKSDA NTT menangkap enam tersangka penebangan liar pada Sabtu lalu. Mereka berinisial BDS (24), YB (24), DY (31), SH (35), JSD, dan PP (24). Lima tersangka berasal dari Desa Manusak, sementara satu tersangka lainnya dari Desa Silu, Kabupaten Kupang. Penangkapan dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di kawasan hutan tersebut.
Menurut keterangan Kepala BBKSDA NTT, Arief Mahmud, kasus ini telah memenuhi unsur pidana sehingga ditingkatkan ke tahap penyidikan. Pihaknya berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku. Proses hukum akan terus dipantau secara ketat.
Selain itu, investigasi akan diperluas untuk mengungkap jaringan dan aktor utama di balik penebangan liar tersebut. Tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak lain yang terlibat dan akan diusut tuntas oleh pihak berwajib.
Fakta mengejutkan terungkap dengan adanya upaya penyuapan oleh oknum aparat. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya permasalahan penebangan liar dan kejahatan lingkungan di NTT. BBKSDA NTT menegaskan komitmennya untuk menindak tegas semua pihak yang terlibat, termasuk oknum aparat yang mencoba menghalangi proses hukum.
Apresiasi Peran Masyarakat dan Komitmen BBKSDA NTT
BBKSDA NTT memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat atas partisipasi aktifnya dalam melaporkan aktivitas ilegal di kawasan hutan. Kerja sama antara masyarakat dan pihak berwenang sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian hutan dan mencegah kejahatan lingkungan.
BBKSDA NTT menegaskan komitmennya untuk terus melindungi dan melestarikan hutan di NTT. Mereka akan meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah penebangan liar dan aktivitas ilegal lainnya di kawasan hutan.
Lembaga ini juga mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif dalam melaporkan setiap aktivitas ilegal yang terjadi di lingkungan sekitar. Dengan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, diharapkan dapat menekan angka penebangan liar dan menjaga kelestarian hutan di NTT.
Ke depannya, BBKSDA NTT akan meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan dampak negatif dari penebangan liar. Upaya pencegahan dan edukasi dinilai sama pentingnya dengan penegakan hukum dalam mengatasi masalah ini.
Kesimpulan
Kasus penebangan liar di Kabupaten Kupang ini menjadi bukti nyata perlunya upaya bersama untuk melindungi hutan di Indonesia. Penegakan hukum yang tegas dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk mencegah kejahatan lingkungan dan menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang. Dugaan keterlibatan oknum aparat juga menjadi catatan penting yang harus ditindaklanjuti.