Peninjauan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) gelombang kedua di Sleman, Yogyakarta, mengunjungi SDN Sinduadi Timur dan SMPN 5 Depok, disambut antusias siswa dan dukungan penuh pemerintah.
Sleman, 17 Januari 2025 - Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto, meninjau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peninjauan dilakukan pada Jumat, 17 Januari 2025, di SDN Sinduadi Timur dan SMPN 5 Depok Sleman.
Kunjungan ini memberikan kesempatan kepada Bapak Nasbi dan rombongan untuk menyaksikan langsung pembagian makanan bergizi dan berinteraksi dengan siswa. Mereka melihat secara langsung bagaimana program ini berjalan di lapangan dan merasakan antusiasme siswa penerima manfaat.
Menurut Hasan Nasbi, peninjauan ini merupakan bagian dari monitoring program MBG gelombang kedua. Gelombang pertama telah dimulai pada 6 Januari 2025, dan jumlah lokasi pelaksanaan akan terus bertambah setiap minggunya. "Jadi ini gelombang kedua. Titik-titik makan bergizi ini akan bertambah setiap minggu," ujarnya.
Respon positif terlihat dari antusiasme siswa dalam menghabiskan makanan yang disediakan, termasuk menu sayur. Bapak Nasbi menilai hal ini sebagai edukasi yang baik bagi anak-anak untuk membiasakan pola makan sehat. "Saya lihat para siswa antusias sekali. Termasuk menghabiskan sayur. Ini edukasi yang bagus, anak-anak sudah mulai terbiasa makan sehat," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Sekretaris Daerah Susmiarto, menyatakan kesiapannya mendukung penuh program MBG pemerintah pusat. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dinas Pendidikan memastikan kesiapan sekolah, Dinas Kesehatan dan Puskesmas menangani aspek kesehatan, dan Dinas Lingkungan Hidup mengelola limbah.
"Komitmen ini dilakukan melalui OPD terkait, salah satunya menyiapkan para siswa untuk menerima program MBG, kemudian dari aspek kesehatan dengan melibatkan Dinas Kesehatan, dan Puskesmas. Kemudian limbah yang telah dikoordinasikan oleh Dinas Lingkungan Hidup, dan tentunya Dinas Pendidikan yang berkoordinasi terkait kesiapan sekolah," jelas Susmiarto.
Program MBG tampaknya berjalan lancar dan mendapat sambutan baik dari siswa dan pemerintah daerah. Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, serta peran penting dalam membentuk kebiasaan hidup sehat sejak usia dini.