Pentingnya Penamaan Rupabumi: Sekda Bogor Ungkap Makna Historis di Balik Nama Gunung dan Sungai
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika tegaskan pentingnya penamaan rupabumi yang cermat, perhatikan nilai historis, budaya, dan sosial demi identitas lokal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menekankan pentingnya proses penamaan rupabumi yang dilakukan secara cermat. Pernyataan ini disampaikan Ajat saat membuka kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) penyelenggaraan nama rupabumi di Babakan Madang pada Kamis, 25 Juli.
Ajat menegaskan bahwa penamaan ini harus memperhatikan aspek historis, budaya, dan sosial. Hal ini bertujuan untuk menjaga identitas lokal serta melestarikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Proses ini merupakan bagian krusial dari penataan administrasi geospasial yang tertib dan ilmiah.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah dan kecamatan di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor. Narasumber yang hadir meliputi perwakilan dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Cianjur, menunjukkan komitmen lintas sektor dalam isu ini.
Menjaga Identitas dan Warisan Budaya Melalui Penamaan Rupabumi
Menurut Ajat, penamaan rupabumi bukan sekadar memberikan identitas pada suatu tempat, melainkan memiliki peran signifikan dalam merawat warisan budaya dan nilai-nilai sejarah yang hidup di tengah masyarakat. Kabupaten Bogor sendiri dikenal sebagai wilayah yang kaya akan kekayaan kultural, tercermin dalam unsur geografis seperti gunung, sungai, hingga permukiman yang namanya sarat akan makna historis.
Kekayaan kultural ini, seperti nama-nama gunung dan sungai, menjadi bukti nyata bagaimana sejarah dan budaya terintegrasi dalam bentang alam. Oleh karena itu, menjaga kekhasan lokal dalam setiap proses penamaan rupabumi menjadi sangat penting. Hal ini memastikan bahwa setiap nama yang diberikan tidak hanya fungsional, tetapi juga membawa nilai-nilai luhur.
Pelestarian nilai-nilai ini melalui penamaan rupabumi diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas perencanaan pembangunan di masa mendatang. Dengan identitas yang kuat dan terawat, pembangunan dapat lebih selaras dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat setempat.
Komitmen Ilmiah dan Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan
Ajat Rochmat Jatnika juga mengingatkan para peserta bimtek agar tidak menjadikan kegiatan ini sebagai formalitas semata. Ia menekankan pentingnya untuk benar-benar memahami dan menerapkan prinsip toponimi, yaitu ilmu tentang nama tempat, dalam setiap proses penamaan rupabumi. Penerapan kaidah ilmiah akan memastikan bahwa penamaan memiliki makna yang mendalam dan akurat.
Komitmen ini sejalan dengan arahan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang menekankan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian sejarah serta budaya lokal. Bupati menyadari bahwa kemajuan fisik harus diimbangi dengan pemeliharaan akar budaya dan identitas daerah. Kehadiran Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, serta Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Bogor dalam acara ini menunjukkan dukungan penuh dari berbagai lini pemerintahan.
Dengan demikian, penamaan rupabumi yang sesuai kaidah ilmiah dan memperhatikan aspek historis-budaya diharapkan dapat mendukung perencanaan pembangunan Kabupaten Bogor yang lebih berkualitas dan berkelanjutan di masa depan. Hal ini mencerminkan upaya pemerintah daerah dalam membangun tanpa melupakan nilai-nilai luhur yang telah ada.