Penumpang Angkutan Laut Babel Turun 12,23 Persen di Januari 2025
Jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat dari Kepulauan Bangka Belitung turun signifikan di Januari 2025, meskipun jumlah kedatangan penumpang justru meningkat.

Jumlah penumpang angkutan laut antar pulau yang berangkat dari Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Januari 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data BPS Provinsi Kepulauan Babel, tercatat sebanyak 38.830 orang penumpang yang berangkat, atau turun 12,23 persen dibandingkan bulan Desember 2024 yang mencapai 44.240 orang. Penurunan ini terjadi di hampir seluruh pelabuhan utama di Babel, menunjukkan tren penurunan mobilitas penumpang laut di awal tahun.
Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, menjelaskan penurunan ini terjadi di berbagai pelabuhan utama. Pelabuhan Belinyu mengalami penurunan paling drastis sebesar 47,76 persen, diikuti Pelabuhan Pangkal Balam (28,62 persen), Tanjung Pandan (19,04 persen), dan Tanjung Kalian (9,25 persen). Dibandingkan dengan Januari 2024, jumlah keberangkatan penumpang juga turun 1,85 persen. Hal ini mengindikasikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan transportasi laut di periode tersebut.
Meskipun keberangkatan penumpang mengalami penurunan, situasi berbeda terlihat pada kedatangan penumpang. Pada Januari 2025, tercatat 39.030 penumpang yang tiba di Babel melalui jalur laut, meningkat 0,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan ini terjadi di sebagian besar pelabuhan, dengan peningkatan tertinggi di pelabuhan 'Lainnya' sebesar 44,57 persen. Pelabuhan Belinyu juga mencatat peningkatan signifikan sebesar 24,62 persen, Tanjung Kalian 3,40 persen, dan Pangkal Balam 1,92 persen. Hanya Pelabuhan Tanjung Pandan yang mengalami penurunan sebesar 32,37 persen, namun hal ini tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap angka agregat karena jumlahnya yang relatif kecil. Jika dibandingkan dengan Januari 2024, jumlah kedatangan penumpang secara keseluruhan turun 3,18 persen.
Analisis Penurunan dan Peningkatan Penumpang
Penurunan jumlah penumpang yang berangkat dari Kepulauan Babel pada Januari 2025 patut menjadi perhatian. Beberapa faktor potensial perlu dikaji lebih lanjut, seperti kondisi ekonomi masyarakat, tarif angkutan laut, dan ketersediaan moda transportasi alternatif. Data ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap strategi peningkatan minat masyarakat terhadap transportasi laut di Babel. Lebih lanjut, perlu dilakukan investigasi mendalam untuk memahami penyebab penurunan signifikan di Pelabuhan Belinyu, yang mencapai hampir setengah dari jumlah penumpang bulan sebelumnya.
Di sisi lain, peningkatan jumlah kedatangan penumpang menunjukkan adanya faktor lain yang menarik minat masyarakat untuk datang ke Babel melalui jalur laut. Kemungkinan faktor-faktor ini terkait dengan peningkatan sektor pariwisata atau kegiatan ekonomi lainnya di wilayah tersebut. Peningkatan yang signifikan di pelabuhan 'Lainnya' membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelabuhan-pelabuhan yang termasuk dalam kategori ini dan faktor-faktor yang mendorong peningkatan kedatangan penumpang di sana.
Perlu diingat bahwa data ini hanya menunjukkan tren umum dan tidak memperhitungkan faktor-faktor spesifik yang mungkin mempengaruhi angka-angka tersebut. Analisis lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial, dan politik diperlukan untuk memahami secara komprehensif dinamika pergerakan penumpang angkutan laut di Kepulauan Bangka Belitung.
Pelabuhan Tanjung Kalian: Pusat Aktivitas Maritim Babel
Data BPS juga menunjukkan bahwa Pelabuhan Tanjung Kalian menjadi pelabuhan tersibuk di Kepulauan Babel baik untuk kedatangan maupun keberangkatan penumpang. Hal ini menunjukkan pentingnya peran pelabuhan ini dalam konektivitas dan perekonomian daerah. Volume pergerakan penumpang yang besar di Tanjung Kalian berdampak signifikan terhadap keseluruhan aktivitas transportasi laut di Babel. Oleh karena itu, pengembangan dan peningkatan infrastruktur serta pelayanan di Pelabuhan Tanjung Kalian perlu menjadi prioritas untuk menunjang kelancaran arus penumpang dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Secara keseluruhan, data ini memberikan gambaran mengenai dinamika pergerakan penumpang angkutan laut di Kepulauan Bangka Belitung pada Januari 2025. Meskipun terjadi penurunan jumlah keberangkatan, peningkatan jumlah kedatangan menunjukkan adanya kompleksitas faktor yang mempengaruhi mobilitas penumpang laut. Penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan analisis lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan sektor transportasi laut di Babel.
"Mengingat jumlah yang cukup besar, pergerakan aktivitas pada pelabuhan ini memberikan efek cukup signifikan baik pada pergerakan kedatangan maupun keberangkatan jumlah penumpang," ujar Toto Haryanto Silitonga, Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel.
Kesimpulannya, perlu adanya evaluasi dan strategi yang komprehensif untuk mengatasi penurunan jumlah penumpang yang berangkat dan memastikan kelancaran serta peningkatan sektor transportasi laut di Kepulauan Bangka Belitung.