Penumpang Angkutan Laut Babel Anjlok, Tanjung Kalian Terdampak Terbesar
Jumlah penumpang angkutan laut di Kepulauan Bangka Belitung mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025, dengan Pelabuhan Tanjung Kalian mencatat penurunan terbesar.

Pangkalpinang, 10 April 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melaporkan penurunan drastis jumlah penumpang angkutan laut antarpulau pada Februari 2025. Sebanyak 29.550 penumpang berangkat dari Kepulauan Babel, menandai penurunan sebesar 23,89 persen dibandingkan bulan Januari 2025 yang mencapai 38.826 penumpang. Penurunan ini terjadi di tengah aktivitas pelayaran yang tetap berlangsung, menimbulkan pertanyaan mengenai penyebab di balik penurunan signifikan tersebut.
Kepala BPS Kepulauan Babel, Toto Haryanto Silitonga, menjelaskan bahwa secara keseluruhan, jumlah keberangkatan penumpang laut pada Februari 2025 lebih tinggi daripada kedatangan. Namun, penurunan persentase yang signifikan tetap menjadi perhatian utama. "Secara garis besar pada Februari tahun ini, keberangkatan penumpang jalur laut lebih besar dibandingkan kedatangan," ungkap Toto dalam keterangan pers di Pangkalpinang, Kamis.
Data BPS menunjukkan penurunan yang signifikan ini tidak merata di semua pelabuhan. Beberapa pelabuhan mengalami penurunan yang jauh lebih besar daripada yang lain, menunjukkan adanya faktor-faktor spesifik yang memengaruhi setiap pelabuhan. Hal ini membutuhkan analisis lebih lanjut untuk memahami penyebab penurunan penumpang di setiap pelabuhan.
Penurunan Signifikan di Berbagai Pelabuhan
Penurunan jumlah keberangkatan penumpang paling signifikan terjadi di pelabuhan lainnya (tidak disebutkan secara spesifik) yang mencapai 76,38 persen. Pelabuhan Tanjung Kalian, yang biasanya menjadi pelabuhan tersibuk, juga mengalami penurunan cukup besar, yaitu 30,34 persen. Sementara itu, Pelabuhan Pangkal Balam mencatat penurunan sebesar 14,22 persen.
Tren penurunan ini juga terlihat dalam periode Januari-Februari 2025. BPS mencatat penurunan sebesar 2,88 persen pada jumlah keberangkatan penumpang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa penurunan tersebut bukan hanya fenomena sesaat, melainkan tren yang perlu diwaspadai.
Tidak hanya keberangkatan, kedatangan penumpang juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada Februari 2025, tercatat 25.750 penumpang yang tiba di Kepulauan Babel, turun 34,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan ini terjadi di semua pelabuhan di Babel, dengan penurunan tertinggi terjadi di pelabuhan lainnya (73,00 persen).
Pelabuhan Tanjung Kalian, sebagai pelabuhan tersibuk, juga mengalami penurunan kedatangan penumpang sebesar 36,05 persen. Pelabuhan Pangkal Balam mengalami penurunan 28,05 persen, Pelabuhan Tanjung Pandan 16,61 persen, dan Pelabuhan Belinyu 4,86 persen. Secara keseluruhan, kedatangan penumpang di seluruh pelabuhan Babel pada Januari-Februari 2025 turun 6,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pelabuhan Tanjung Kalian: Pusat Perhatian
Toto Haryanto Silitonga menekankan pentingnya memperhatikan Pelabuhan Tanjung Kalian mengingat perannya sebagai jalur masuk dan keluar penumpang yang paling sibuk. "Mengingat jumlah yang cukup besar, pergerakan aktivitas pada pelabuhan ini memberikan efek cukup signifikan baik pada pergerakan kedatangan maupun keberangkatan jumlah penumpang," jelasnya. Penurunan signifikan di pelabuhan ini menunjukkan dampak yang luas terhadap perekonomian lokal dan sektor pariwisata di Babel.
Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan jumlah penumpang ini. Beberapa faktor yang mungkin perlu dipertimbangkan termasuk kondisi ekonomi, harga tiket, ketersediaan moda transportasi alternatif, dan faktor-faktor lainnya yang perlu diteliti lebih lanjut. Pemerintah daerah perlu segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini dan mendorong peningkatan jumlah penumpang angkutan laut di masa mendatang.
Data BPS ini memberikan gambaran penting mengenai dinamika transportasi laut di Kepulauan Bangka Belitung. Penurunan jumlah penumpang yang signifikan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak terkait untuk mencari solusi dan strategi untuk meningkatkan kembali jumlah penumpang di masa mendatang. Pentingnya sektor transportasi laut bagi perekonomian Babel mengharuskan adanya langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan ini.