Perdagangan Karbon: Pilar Baru Ekonomi Indonesia?
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mendorong pengembangan perdagangan karbon sebagai pilar ekonomi baru Indonesia, memanfaatkan potensi besar dan infrastruktur minim yang dibutuhkan.
Perdagangan karbon menjadi sorotan setelah Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyebutnya sebagai pilar ekonomi masa depan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat perayaan ulang tahun ACEXI di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2024. Menurutnya, potensi ekonomi yang besar dan kemudahan implementasi menjadi alasan utama.
Eddy Soeparno menekankan bahwa perdagangan karbon tidak memerlukan pembangunan infrastruktur besar seperti pabrik, berbeda dengan sektor ekonomi lainnya. Ia optimis implementasi dapat berjalan cepat, memanfaatkan potensi ekonomi Indonesia yang signifikan di bidang ini.
Suksesnya perdagangan karbon, menurut Eddy, bergantung pada penetapan pajak karbon yang tepat. Pajak ini seharusnya mendorong pelaku usaha untuk membeli karbon kredit daripada membayar pajak karbon. Hal ini akan menciptakan insentif yang jelas bagi perusahaan untuk mengurangi emisi.
Ia pun merekomendasikan pemerintah untuk segera menerapkan pajak karbon tanpa penundaan. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mencapai target iklim nasional.
Indonesia resmi memulai perdagangan karbon internasional pada Senin, 20 Januari 2024, di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target iklim yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan bahwa perdagangan karbon merupakan bagian dari mekanisme nilai ekonomi karbon untuk mencapai target NDC. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam aksi nyata untuk mengatasi perubahan iklim.
Perdagangan karbon internasional diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan pengelolaan yang tepat, sektor ini berpotensi untuk menjadi sumber pendapatan baru sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan.