Indonesia Resmi Luncurkan Pasar Karbon Internasional
Indonesia meluncurkan perdagangan karbon internasional pertamanya di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 20 Februari 2023, untuk mencapai target iklim nasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Indonesia resmi bergabung dalam jaringan perdagangan karbon global. Peluncuran transaksi perdagangan karbon internasional pertama dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 20 Februari 2023. Langkah ini menandai tonggak penting dalam upaya Indonesia menekan emisi gas rumah kaca.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, menjelaskan bahwa inisiatif ini selaras dengan target iklim Indonesia sebagaimana tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon untuk target NDC dan pengendalian emisi gas rumah kaca dalam pembangunan nasional menjadi payung hukumnya.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai instrumen pendukung, termasuk Sistem Registri Nasional (SRN), untuk memastikan kelancaran perdagangan karbon internasional ini. Beberapa proyek energi strategis akan terlibat, antara lain operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Gunung Wugul di Jawa Tengah.
Proyek PLTMH Gunung Wugul diperkirakan mampu mengurangi emisi karbon dioksida setara (CO2 eq) sebanyak 5.000 ton. Selain itu, proyek ini juga akan melibatkan operasional PLTGU Priok Blok 4 dan pembangunan PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang di Jakarta Utara, yang berpotensi memangkas emisi hingga 500.000 dan 750.000 ton CO2 eq.
Konversi pembangkit listrik siklus tunggal menjadi siklus kombinasi juga menjadi bagian dari strategi ini. Konversi di PLTGU Grati Blok 2 Jawa Timur ditargetkan mengurangi 495.000 ton CO2 eq, sementara di Pembangkit Listrik Blok 2 Muara Tawar Jawa Barat ditargetkan mengurangi 30.000 ton CO2 eq.
Menteri Hanif menambahkan, selain perdagangan karbon internasional, pemerintah juga aktif mengumpulkan dana untuk inisiatif iklim melalui kerja sama pendanaan berbasis kinerja dengan berbagai pihak. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam upaya global melawan perubahan iklim.
Dengan diluncurkannya pasar karbon internasional ini, Indonesia semakin menunjukkan komitmen seriusnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan perdagangan karbon akan menjadi kunci keberhasilan inisiatif ini.