Pertamina dan Zorlu Enerji Sepakati Kerja Sama Pengembangan Panas Bumi di Turki
PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menjalin kerja sama dengan Zorlu Enerji dari Turki untuk pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), membuka peluang transfer teknologi dan investasi energi terbarukan.

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) baru saja menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dengan perusahaan energi asal Turki, Zorlu Enerji Elektrik Üretim A.Ş. Kesepakatan ini ditandatangani di Jakarta pada 13 April dan menandai kerja sama pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah izin panas bumi milik Zorlu Enerji di Turki. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kerja sama (Memorandum of Cooperation) antara Kementerian ESDM RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Republik Turki pada Februari 2025 lalu.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa JSA ini membuka peluang besar bagi kedua negara. "Kerja sama ini diharapkan akan membuka peluang untuk mempercepat transfer teknologi, membangun rantai pasok industri panas bumi yang kokoh di dalam negeri, serta dapat menjadi daya tarik investasi pengembangan energi baru dan terbarukan, khususnya bagi Indonesia," ujar Julfi dalam keterangan resminya. Kesepakatan ini sejalan dengan komitmen Indonesia dan Turki untuk mempercepat transisi energi bersih secara global.
Indonesia, dengan cadangan panas bumi mencapai 24 gigawatt (GW) atau sekitar 40 persen dari total potensi panas bumi dunia, memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Pengembangan panas bumi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan energi domestik, tetapi juga untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi global. Pemerintah Indonesia menjadikan panas bumi sebagai komponen penting dalam strategi nasional untuk mencapai emisi nol karbon (NZE) sebelum tahun 2060.
Kerja Sama Strategis Indonesia-Turki di Sektor Panas Bumi
Kolaborasi antara PGE dan Zorlu Enerji, pemain terbesar di industri panas bumi Turki, merupakan langkah signifikan dalam memperkuat kerja sama kedua negara. Panas bumi dipilih karena merupakan sumber energi bersih yang andal dan tersedia terus-menerus, tidak seperti energi surya atau angin yang bergantung pada kondisi cuaca. Julfi Hadi menambahkan bahwa kerja sama ini akan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam pengelolaan panas bumi di lingkungan yang berbeda.
PGE, dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, menargetkan peningkatan kapasitas terpasang dari 672 MW menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada tahun 2034. Perusahaan telah mengidentifikasi cadangan sebesar 3 GW dari 10 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang dikelola secara mandiri. JSA ini diharapkan tidak hanya memperkuat kerja sama strategis, tetapi juga membuka peluang kerja sama lainnya di masa depan.
"Ini merupakan aksi nyata PGE dalam mengakselerasi pemanfaatan panas bumi secara optimal, sekaligus mendorong pengembangan hilirisasi di sektor energi baru dan terbarukan Indonesia," tegas Julfi. Kerja sama ini juga membuka potensi diversifikasi bisnis hijau (beyond electricity), termasuk pemanfaatan produk sampingan panas bumi seperti hidrogen hijau, silika, dan kredit karbon.
Potensi Pengembangan dan Transfer Teknologi
Kerja sama ini memiliki potensi besar untuk mendorong transfer teknologi dan pengembangan kapasitas di Indonesia. Dengan pengalaman Zorlu Enerji di sektor panas bumi, Indonesia dapat belajar dari praktik terbaik dan teknologi terbaru dalam pengembangan dan pengelolaan PLTP. Sebaliknya, Zorlu Enerji dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya PGE di Indonesia.
Selain itu, kerja sama ini dapat menarik investasi asing ke sektor energi terbarukan di Indonesia. Hal ini akan membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Investasi ini juga akan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Secara keseluruhan, kerja sama antara PGE dan Zorlu Enerji merupakan langkah penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai target energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon. Kerja sama ini juga akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki di sektor energi.
Dengan potensi besar panas bumi di Indonesia dan komitmen kedua negara untuk transisi energi bersih, kerja sama ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kedua negara di masa depan. Pengembangan panas bumi tidak hanya akan memberikan solusi energi berkelanjutan, tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.