Pertamina Optimis: Produksi Migas Naik 4 Persen di 2025
Pertamina menargetkan peningkatan produksi minyak dan gas hingga 4 persen pada 2025, dengan peningkatan produksi minyak 16 ribu barel per hari dan gas 82 MMSCFD, melalui optimalisasi sumur, EOR, dan eksplorasi.

PT Pertamina (Persero) memasang target ambisius untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) domestik hingga 4 persen pada tahun 2025. Kenaikan ini diproyeksikan mencapai 16 ribu barel per hari untuk minyak dan 82 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) untuk gas. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (11/3).
Target produksi minyak akan meningkat dari 400 ribu barel minyak per hari pada 2024 menjadi 416 ribu barel per hari di 2025. Sementara itu, produksi gas ditargetkan naik dari 2.454 MMSCFD menjadi 2.536 MMSCFD. "Pada tahun 2025 kami berupaya untuk meningkatkan produksi migas domestik, dengan meningkatkan produksi minyak dari 400 ribu barrel oil per day menjadi 416 ribu barrel oil per day, kemudian produksi gas alam 2.454 MMSCFD menjadi 2.536 MMSCFD," jelas Wiko Migantoro.
Untuk mencapai target tersebut, Pertamina telah merancang tiga strategi utama. Ketiga strategi tersebut meliputi optimalisasi sumur dan aset migas yang ada, peningkatan produksi melalui pengembangan Enhanced Oil Recovery (EOR), dan upaya untuk mempertahankan serta meningkatkan cadangan migas melalui kegiatan eksplorasi yang intensif.
Strategi Pertamina Tingkatkan Produksi Migas
Pertamina akan fokus pada optimalisasi aset yang sudah ada. Langkah ini mencakup peningkatan efisiensi dan perawatan sumur-sumur minyak dan gas yang beroperasi. Dengan demikian, diharapkan produksi dari aset yang sudah ada dapat ditingkatkan secara signifikan tanpa perlu investasi besar di awal.
Selain optimalisasi, Pertamina juga akan menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). EOR merupakan metode untuk meningkatkan produksi minyak dari reservoir yang sudah tua atau sulit dieksploitasi. Penerapan teknologi ini diharapkan mampu mendongkrak produksi minyak secara signifikan.
Tidak hanya itu, eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru juga menjadi prioritas. Pertamina akan melakukan survei dan pengeboran di berbagai lokasi potensial di Indonesia. Penemuan cadangan baru akan menjadi jaminan keberlanjutan produksi migas di masa depan.
Peningkatan Produksi Kilang dan Pengurangan Impor LPG
Pertamina juga menargetkan peningkatan intake kilang dari 323 juta barel menjadi 334 juta barel pada tahun 2025. Hal ini dilakukan seiring dengan peningkatan permintaan BBM di dalam negeri. Pertamina juga berkomitmen untuk menjaga yield valuable pada angka 83 persen.
Proyek pengembangan kilang melalui program Revamping Development Master Plan (RDMP) juga diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi kilang secara signifikan. Selesainya proyek RDMP ini diprediksi dapat meningkatkan produksi LPG domestik, sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor LPG.
Pertamina mencatat, pada tahun 2024, perusahaan ini telah berhasil memproduksi 69 persen total minyak nasional dan 37 persen total produksi gas domestik. Pertamina juga mengelola 24 persen blok migas di Indonesia, menunjukkan peran pentingnya dalam industri migas nasional.
Dengan strategi yang komprehensif dan peran pentingnya di industri migas nasional, target peningkatan produksi migas Pertamina di tahun 2025 patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memenuhi kebutuhan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.