Pertamina Perkuat Dekarbonisasi: Kolaborasi Pertamina Drilling dan Pertagas untuk Teknologi CCS/CCUS
Pertamina Drilling dan Pertagas sepakat berkolaborasi mengembangkan teknologi CCS/CCUS untuk mendukung target dekarbonisasi Pertamina di 2060 dan meningkatkan produksi migas nasional.
Pertamina gencar mengurangi emisi karbon. Langkah terbaru, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) resmi bekerja sama mengembangkan teknologi carbon capture storage (CCS) dan carbon capture utilization and storage (CCUS). Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani Selasa, 4 Juli 2023, di Kantor Pusat Pertamina Drilling, Jakarta. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita, dan Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso.
Kerja sama ini sejalan dengan komitmen Pertamina Group untuk mencapai target dekarbonisasi pada tahun 2060. Pertagas, sebagai perusahaan yang mengelola transportasi dan distribusi gas bumi, akan berperan penting dalam implementasi CCS/CCUS. Keterlibatan mereka sangat krusial karena infrastruktur jaringan pipa gas yang luas memungkinkan transportasi karbon dioksida (CO2) dari sumber emisi ke tempat penyimpanan atau pemanfaatan.
Peran strategis Pertagas dalam proyek CCS/CCUS tak hanya sebatas transportasi. Keahlian Pertagas dalam pengelolaan gas dan integrasi infrastruktur energi memastikan CO2 yang ditangkap dikelola efisien dan aman, sesuai standar keselamatan dan regulasi lingkungan. Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyatakan keyakinan bahwa sinergi ini akan memberikan dampak positif yang signifikan.
Teknologi CCS/CCUS sendiri meliputi penangkapan CO2 dari sumber emisi besar, misalnya pembangkit listrik atau pabrik yang memakai bahan bakar fosil atau biomassa. CO2 yang telah ditangkap bisa dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan atau diinjeksikan ke sumur minyak konvensional yang sudah tak aktif untuk meningkatkan produksi minyak.
Pertamina Drilling juga turut berkomitmen terhadap pengurangan emisi karbon dan percepatan transisi energi bersih di Indonesia. Menurut Avep Disasmita, Direktur Utama Pertamina Drilling, kolaborasi ini merupakan dukungan nyata terhadap target net zero emission 2060. Penerapan teknologi CCS/CCUS diharapkan dapat mendukung target produksi migas nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 ribu MMSCFD gas pada 2030.
Avep menambahkan bahwa teknologi CCS/CCUS akan menjadi kunci peningkatan produksi migas dan menekan emisi karbon dari operasional Pertamina. Kolaborasi antar perusahaan di bawah naungan Pertamina Group ini membuka peluang inovasi dan pengembangan teknologi pengelolaan emisi karbon di industri migas.
Langkah kolaboratif Pertamina Drilling dan Pertagas dalam proyek CCS/CCUS merupakan langkah penting untuk keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang bisnis Pertamina. Dengan implementasi teknologi ini, kedua perusahaan berkomitmen mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) lewat strategi enhanced oil recovery (EOR).