Pertumbuhan Ekonomi Maluku dan Papua Tertinggi di 2024: 7,81 Persen
BPS melaporkan Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada tahun 2024, mencapai 7,81 persen secara kumulatif, sementara Jawa dan Sumatera berada di bawah rata-rata nasional.
![Pertumbuhan Ekonomi Maluku dan Papua Tertinggi di 2024: 7,81 Persen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/010025.539-pertumbuhan-ekonomi-maluku-dan-papua-tertinggi-di-2024-781-persen-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan kabar baik mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maluku dan Papua berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di tahun 2024, mencapai angka signifikan 7,81 persen (c-to-c) secara kumulatif. Angka ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,03 persen (c-to-c).
Pertumbuhan Ekonomi Regional
Pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia menunjukkan disparitas yang menarik. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,04 persen, Kalimantan 5,52 persen, dan Sulawesi 6,18 persen. Namun, Maluku dan Papua berhasil unggul jauh di atas rata-rata.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatera berada di bawah rata-rata nasional, masing-masing sebesar 4,92 persen dan 4,45 persen. Meskipun demikian, kedua pulau ini tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan kontribusi sebesar 57,02 persen (Jawa) dan 22,12 persen (Sumatera).
Kontribusi wilayah lain terhadap PDB nasional juga beragam. Bali dan Nusa Tenggara berkontribusi 2,81 persen, Kalimantan 8,24 persen, Sulawesi 7,12 persen, dan Maluku serta Papua 2,69 persen. Meskipun kontribusi PDB Maluku dan Papua relatif lebih kecil, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah ini patut diapresiasi.
Sektor Penopang Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah ditopang oleh sektor-sektor unggulan yang berbeda. Di Jawa dan Sumatera, sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi menjadi penggerak utama. Bali dan Nusa Tenggara bertumpu pada sektor akomodasi dan makan minum, pertambangan, dan perdagangan. Kalimantan didorong oleh pertambangan, konstruksi, dan perdagangan, sementara Sulawesi mengandalkan industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan.
Di Maluku dan Papua, sektor industri pengolahan, pertambangan, dan perdagangan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki kedua wilayah ini, khususnya dalam sektor sumber daya alam.
Pertumbuhan Ekonomi Per Provinsi
Lebih rinci lagi, pertumbuhan ekonomi per provinsi juga menunjukkan variasi. Provinsi Papua Barat menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan 2,58 persen (c-to-c), didorong oleh pertumbuhan signifikan di sektor industri pengolahan, terutama minyak dan gas (migas), khususnya peningkatan produksi gas alam cair (LNG) dan ekspor yang tumbuh double digit (17,53 persen).
Di sisi lain, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan pertumbuhan ekonomi terendah, hanya 0,02 persen (c-to-c). Perbedaan pertumbuhan ekonomi antar provinsi ini menunjukkan pentingnya strategi pembangunan yang terarah dan sesuai dengan potensi masing-masing daerah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan dinamika pertumbuhan ekonomi yang menarik di Indonesia. Meskipun Jawa dan Sumatera tetap menjadi kontributor utama PDB, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Maluku dan Papua menunjukkan potensi besar wilayah timur Indonesia. Penting bagi pemerintah untuk terus mendukung pengembangan sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.