Petrokimia Gresik Pastikan Distribusi Pupuk Lancar Selama Lebaran 2025
PT Petrokimia Gresik menjamin distribusi pupuk subsidi tetap lancar selama Lebaran 2025, meskipun ada pembatasan operasional kendaraan, demi mendukung swasembada pangan nasional.

PT Petrokimia Gresik memastikan distribusi pupuk bersubsidi tetap lancar selama periode mudik dan balik Lebaran 2025, meskipun pemerintah memberlakukan pembatasan operasional kendaraan angkutan barang. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Surabaya, Jawa Timur pada Jumat lalu. Pupuk dikategorikan sebagai kebutuhan pokok sehingga distribusi tetap berjalan normal, menjamin ketersediaan pupuk bagi petani di seluruh Indonesia.
Kepastian ini disampaikan Dwi Satriyo Annurogo menanggapi kekhawatiran akan terganggunya distribusi pupuk selama libur Lebaran yang relatif panjang. Ia menjelaskan bahwa perusahaan telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang agar penyaluran pupuk ke berbagai wilayah tidak terhambat. Petrokimia Gresik berkomitmen untuk menjaga operasional perusahaan tetap optimal demi memenuhi kebutuhan pupuk nasional dan mendukung ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menghimbau para petani untuk tidak khawatir. Ia berharap petani dapat memanfaatkan stok pupuk yang telah disiapkan untuk meningkatkan hasil panen dan berkontribusi pada swasembada pangan nasional. Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk nasional yang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani hingga musim tanam April 2025.
Stok Pupuk Nasional Mencukupi Kebutuhan Petani
Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk nasional sebanyak 431.852 ton per 25 Maret 2025. Stok tersebut terdiri dari berbagai jenis pupuk, yaitu Urea sebanyak 68.314 ton, NPK sebanyak 347.756 ton, dan pupuk organik sebanyak 15.782 ton. Menurut Dwi Satriyo, stok ini diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan petani dan menjamin ketersediaan pupuk hingga musim tanam tiba. "Dengan persediaan ini, tidak akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pupuk petani. Kami akan memastikan stok sebaik mungkin," tegasnya.
Langkah antisipatif ini diambil untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk selama periode Lebaran. Petrokimia Gresik berupaya mencegah potensi kendala yang mungkin muncul akibat pembatasan operasional kendaraan. Dengan demikian, petani dapat tetap mengakses pupuk yang dibutuhkan untuk kegiatan pertanian mereka.
Perusahaan juga memastikan bahwa sistem penebusan pupuk bersubsidi tetap mudah diakses oleh petani. Petani yang terdaftar hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di kios resmi untuk menebus pupuk sesuai alokasi yang telah ditetapkan. "Stok pupuk bersubsidi ini sudah siap untuk didistribusikan ke kios-kios, dan petani terdaftar sudah bisa melakukan penebusan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi," tambah Dwi Satriyo.
Kemudahan Akses Pupuk Subsidi untuk Petani
Petrokimia Gresik berkomitmen untuk mempermudah akses petani terhadap pupuk bersubsidi. Sistem penebusan yang sederhana dan efisien bertujuan untuk memastikan pupuk tepat sasaran dan tepat waktu. Dengan menunjukkan KTP di kios resmi, petani terdaftar dapat dengan mudah mendapatkan pupuk yang dibutuhkan tanpa hambatan birokrasi yang berbelit.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Petrokimia Gresik untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan. Ketersediaan pupuk yang cukup dan akses yang mudah bagi petani diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan petani Indonesia.
Petrokimia Gresik terus memantau dan memastikan kelancaran distribusi pupuk di seluruh Indonesia. Tim di lapangan bekerja keras untuk memastikan pupuk sampai ke tangan petani tepat waktu, terutama selama periode Lebaran. Komitmen ini menunjukkan kepedulian Petrokimia Gresik terhadap keberhasilan sektor pertanian Indonesia.
Dengan persiapan yang matang dan sistem distribusi yang efisien, Petrokimia Gresik optimis dapat memenuhi kebutuhan pupuk nasional dan mendukung ketahanan pangan Indonesia, bahkan selama periode libur Lebaran sekalipun. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keberlangsungan sektor pertanian dan kesejahteraan petani Indonesia.