Polda Jatim Siapkan 149 Pos Pengamanan, Antisipasi Lonjakan Arus Mudik Lebaran 2025
Polda Jatim siapkan 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu untuk kelancaran arus mudik Lebaran 2025, dengan antisipasi puncak arus mudik pada 27-28 Maret dan arus balik 5-7 April.

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memastikan kesiapannya menghadapi arus mudik Lebaran 2025 dengan menyiapkan sejumlah pos pengamanan dan pelayanan di berbagai titik strategis. Sebanyak 149 pos pengamanan, 41 pos pelayanan, dan 13 pos terpadu akan beroperasi untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama periode mudik. Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan untuk menghadapi potensi kendala, termasuk cuaca dan kepadatan lalu lintas.
Operasi Ketupat 2025 melibatkan 15.231 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait. Operasi ini mencakup enam wilayah, termasuk Jawa, Lampung, dan Bali. Polda Jatim memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 27-28 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan pada tanggal 5-7 April 2025. Pemerintah juga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) untuk mengurangi kepadatan di jalan raya.
Pemantauan lalu lintas dilakukan secara real-time melalui aplikasi Mahameru Quick Response, yang terintegrasi dengan 1.361 kamera pemantau. Sistem ini dilengkapi fitur traffic counting untuk memantau volume kendaraan dan mendukung rekayasa lalu lintas yang efektif. Data sementara menunjukkan telah masuk 10.884 kendaraan roda dua dan 6.227 kendaraan roda empat ke Jawa Timur, sementara 13.000 kendaraan tercatat keluar. Pemantauan juga difokuskan pada jalur wisata, khususnya di kawasan Malang, untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung pasca-Lebaran.
Antisipasi Kemacetan dan Pengamanan Arus Mudik
Untuk mengantisipasi potensi kemacetan, Polda Jatim telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi Mahameru Quick Response yang terintegrasi dengan kamera pemantau di jalan tol dan arteri, serta dashcam pada kendaraan patroli. Sistem ini memungkinkan pemantauan lalu lintas secara real-time dan memberikan data akurat untuk rekayasa lalu lintas yang efektif. Selain itu, kebijakan WFA juga diharapkan dapat mengurangi kepadatan di jalan raya.
Selain teknologi, Polda Jatim juga mengoptimalkan sumber daya manusia. Sebanyak 15.231 personel gabungan dari TNI, Polri, dan instansi terkait dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2025. Personel ini akan bertugas di pos-pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu yang tersebar di berbagai titik strategis di Jawa Timur. Hal ini menunjukkan keseriusan Polda Jatim dalam memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Polda Jatim juga telah memperhitungkan potensi kerawanan, seperti kondisi cuaca dan titik genangan yang dapat menyebabkan perlambatan arus lalu lintas. Antisipasi ini menunjukkan kesiapan Polda Jatim dalam menghadapi berbagai kemungkinan kendala selama periode mudik.
Penutupan Penyeberangan dan Imbauan Kepada Pemudik
Sebagai bagian dari rencana pengamanan, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan ditutup sementara pada tanggal 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB untuk menghormati Hari Raya Nyepi. Penutupan ini merupakan langkah antisipasi untuk menghindari kepadatan dan memastikan kelancaran lalu lintas. Selain itu, lima buffer zone telah disiapkan untuk menampung kendaraan berat yang operasionalnya dibatasi mulai tengah malam.
Polda Jatim juga memberikan imbauan kepada para pemudik untuk memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melakukan perjalanan mudik. Pemudik juga diimbau untuk beristirahat di pos pengamanan yang telah disediakan dan menggunakan angkutan umum yang telah lulus uji KIR. Informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas akan diperbarui setiap jam melalui media sosial resmi Polda Jatim.
Dengan langkah-langkah antisipasi yang komprehensif ini, Polda Jatim berharap arus mudik Lebaran 2025 di Jawa Timur dapat berjalan lancar dan minim hambatan. Integrasi teknologi, sumber daya manusia, dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik.
"Kami telah mengantisipasi berbagai potensi kerawanan, seperti kondisi cuaca yang masih sering hujan serta beberapa titik genangan yang dapat menyebabkan perlambatan arus lalu lintas," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin.
"Dengan berbagai langkah antisipasi ini, arus mudik di Jawa Timur diharapkan berjalan lancar dan minim hambatan," tambahnya.