Polda Kalsel Tindak Tegas Oknum Polisi Terlibat Narkoba
Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Golkar Pangarso Rahardjo memastikan akan menindak tegas oknum polisi dari Polsek Limpasu, HST, yang terlibat kasus narkoba, dengan proses sidang etik dan pemecatan.

Banjarmasin, 29 April 2024 (ANTARA) - Ketegasan Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam memberantas narkoba kembali ditegaskan. Wakapolda Kalsel, Brigjen Pol Golkar Pangarso Rahardjo, memastikan bahwa oknum anggota Polsek Limpasu, Polres Hulu Sungai Tengah (HST) berinisial MI, yang tertangkap tangan oleh petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel, akan ditindak tegas. Penangkapan terjadi di Jalan Bintara, Barabai, HST, Selasa siang.
Brigjen Pol Pangarso, seusai membesuk MI di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Banjarmasin Selasa malam, menyampaikan bahwa oknum polisi tersebut saat ini tengah menjalani perawatan medis. "Oknum Polsek Limpasu saat ini menjalani perawatan, kasus masih penanganan. Setelah kami cek, sementara ini terdapat dua luka tembak di bagian tangan kanan dan kaki," jelasnya. Pernyataan tersebut mengonfirmasi adanya luka tembak pada MI, namun rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut belum diungkapkan.
Sikap tegas Polda Kalsel terhadap kasus ini sejalan dengan arahan pimpinan. Wakapolda menegaskan komitmen Polda Kalsel dalam memberantas narkoba tanpa pandang bulu, termasuk terhadap anggota internal yang terlibat. Narkoba, menurutnya, merupakan musuh bersama yang harus diberantas.
Oknum Polisi Terancam Pemecatan
Brigjen Pol Pangarso menegaskan bahwa proses hukum dan kode etik akan berjalan sesuai aturan yang berlaku. "Kami tindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Sudah pasti akan disidang etik untuk pemecatan, namun ada alurnya. Nanti disampaikan secara resmi untuk keberlanjutan kasus ini," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa MI terancam pemecatan dari kepolisian, meskipun prosesnya masih harus melalui tahapan sidang etik terlebih dahulu.
Proses hukum yang akan dijalani MI meliputi penyelidikan atas kepemilikan narkoba dan juga proses sidang kode etik profesi Polri. Sidang etik ini akan menentukan sanksi disiplin yang akan dijatuhkan, dan pemecatan merupakan salah satu sanksi terberat yang mungkin dijatuhkan.
Ketegasan Polda Kalsel dalam menangani kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi anggota kepolisian lainnya dan sekaligus menunjukkan komitmen dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Selatan.
Dukungan Penuh Pemberantasan Narkoba
Polda Kalsel secara konsisten menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemberantasan narkoba. Kasus ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut, di mana tidak ada pengecualian, termasuk bagi anggota kepolisian yang terlibat. Langkah tegas ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Dengan menindak tegas anggotanya sendiri yang terlibat narkoba, Polda Kalsel menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga integritas dan citra positif institusi kepolisian. Hal ini juga diharapkan dapat mencegah dan meminimalisir kasus serupa di masa mendatang.
Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum dan sidang etik sangat penting untuk memastikan keadilan dan kepercayaan publik. Polda Kalsel diharapkan akan terus memberikan informasi perkembangan kasus ini kepada publik.
Langkah-langkah yang diambil oleh Polda Kalsel dalam kasus ini menunjukkan komitmen serius dalam pemberantasan narkoba. Ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menangani kasus serupa dan menunjukkan bahwa penegakan hukum berlaku untuk semua pihak, tanpa terkecuali.