Polda Lampung Prioritaskan Pengamanan Jalur Mudik dan Titik Rawan di Operasi Ketupat Krakatau 2025
Polda Lampung fokus mengamankan jalur mudik dan titik rawan kejahatan dalam Operasi Ketupat Krakatau 2025 dengan mengerahkan 3.979 personel gabungan dan mendirikan 81 pos pengamanan.

Kepolisian Daerah (Polda) Lampung memprioritaskan pengamanan jalur mudik dan titik rawan kejahatan dalam Operasi Ketupat Krakatau 2025. Operasi ini melibatkan 3.979 personel gabungan dari berbagai instansi, termasuk Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menegaskan komitmen untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025 di Provinsi Lampung.
"Dalam operasi ketupat ini kami ingin memastikan kelancaran arus mudik dan meningkatkan keselamatan serta keamanan pengguna jalan," jelas Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, di Bandarlampung, Minggu.
Langkah-langkah pengamanan yang dilakukan meliputi peningkatan patroli, filterisasi kendaraan, dan penerapan sistem tiket online untuk penumpang kapal feri. Hal ini bertujuan untuk mencegah berbagai tindak kejahatan, seperti pencurian kendaraan bermotor, pembegalan, dan pencurian dengan kekerasan (C3).
Pengamanan Terpusat di Jalur Mudik dan Titik Rawan
Polda Lampung memfokuskan pengamanan pada jalur-jalur mudik yang dianggap rawan kecelakaan dan kemacetan. Selain itu, perhatian khusus diberikan pada titik-titik yang berpotensi tinggi terjadi tindak kriminalitas. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang melewati wilayah Lampung.
Kapolda juga menekankan pentingnya menertibkan calo tiket dan praktik premanisme di area pelabuhan, terminal, dan rest area. "Tentunya hal ini demi kenyamanan para pemudik baik yang menuju pulau Jawa atau sebaliknya," tegasnya.
Untuk mendukung operasi ini, Polda Lampung telah mendirikan 81 pos pengamanan yang tersebar di berbagai daerah di Provinsi Lampung. Rinciannya, 20 pos pelayanan, 60 pos pengamanan, dan 1 pos terpadu di Pelabuhan Bakauheni.
Pos Pengamanan dan Pelayanan Tersebar di Lokasi Strategis
Pos-pos pengamanan didirikan di lokasi yang rawan kecelakaan, kemacetan, dan kriminalitas tinggi. Tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman kepada para pemudik selama perjalanan. Sementara itu, pos-pos pelayanan menyediakan layanan kesehatan dan tempat istirahat bagi pemudik yang merasa lelah.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menjelaskan bahwa pos pelayanan juga berfungsi untuk memberikan bantuan dan informasi kepada pemudik yang membutuhkan. Lokasi pos-pos tersebut dipilih secara strategis untuk menjangkau seluruh wilayah Lampung dan memberikan akses mudah bagi pemudik.
Dengan tersedianya pos-pos pengamanan dan pelayanan ini, diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan dan memberikan kenyamanan bagi para pemudik selama perjalanan mudik Lebaran 2025.
Personel gabungan yang berjumlah 3.979 orang akan ditempatkan di berbagai titik strategis, termasuk jalur mudik, pelabuhan, terminal, dan lokasi wisata yang diprediksi ramai selama libur Lebaran. Kerja sama yang solid antar instansi diharapkan dapat menciptakan suasana mudik yang aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.