Polda Maluku Terapkan Pola Operasi Kapal untuk Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Polda Maluku menerapkan pola operasi kapal tiba-berangkat dan sejumlah strategi untuk memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025 di Maluku, melibatkan ribuan personel gabungan.

Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menerapkan strategi khusus untuk menjaga kelancaran arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025. Strategi ini meliputi pola operasi kapal tiba-berangkat, sistem penundaan kendaraan, zona penyangga, dan pemeriksaan tiket guna mengantisipasi lonjakan pemudik yang diperkirakan mencapai jutaan orang di seluruh Indonesia.
Hal ini diungkapkan Kapolda Maluku, Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, dalam apel gelar pasukan Operasi Ketupat Salawaku 2025 di Ambon. Apel tersebut menandai dimulainya operasi pengamanan Idul Fitri yang melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Wakil Gubernur Maluku, TNI, dan stakeholder lainnya.
Operasi Ketupat Salawaku 2025 bertujuan untuk memastikan keamanan, ketertiban, dan kelancaran arus mudik dan perayaan Idul Fitri. Kapolda menekankan pentingnya kesiapan personel, sarana prasarana, dan sinergitas antar instansi dalam menghadapi potensi peningkatan jumlah pemudik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pengamanan Arus Mudik Lebaran di Maluku
Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan menjelaskan bahwa pola operasi kapal tiba-berangkat diterapkan untuk mengatur jumlah kendaraan dan penumpang yang menyeberang. Selain itu, "sistem penundaan (delaying system)", zona penyangga (buffer zone), dan pemeriksaan tiket akan diterapkan untuk mengoptimalkan pengaturan arus lalu lintas di pelabuhan dan jalur penyeberangan.
Polda Maluku juga akan mengoptimalkan pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu di berbagai titik strategis. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan keamanan di tempat-tempat ibadah, objek wisata, dan pusat perbelanjaan.
Kapolda menekankan pentingnya pelayanan yang ramah dan responsif dari petugas. Petugas diharapkan memberikan edukasi dan imbauan kepada pengemudi, melakukan pengecekan kesehatan dan kondisi kendaraan, serta bersiaga di titik-titik rawan kecelakaan.
Antisipasi Lonjakan Pemudik
Berdasarkan survei Kemenhub RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 mencapai 52 persen dari total penduduk Indonesia, atau sekitar 146,48 juta orang. Namun, Kapolda mengingatkan bahwa angka tersebut bisa saja lebih besar dari perkiraan, mengingat pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah juga memberikan stimulus berupa diskon tarif tiket dan tol, kebijakan kerja di mana saja, dan perpanjangan masa libur sekolah, yang diperkirakan akan mendorong peningkatan jumlah pemudik.
Untuk menghadapi potensi lonjakan pemudik, Operasi Ketupat Salawaku 2025 melibatkan 164.298 personel gabungan di seluruh Indonesia. Personel tersebut akan ditempatkan di 2.835 pos, termasuk pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu. Pos-pos tersebut akan berfungsi sebagai pusat informasi dan pelayanan bagi masyarakat.
Selain itu, operasi ini juga akan mengamankan 126.736 objek, seperti masjid, lokasi shalat Idul Fitri, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Pentingnya Kesiapsiagaan dan Sinergitas
Kapolda Maluku membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang menekankan pentingnya kesiapan personel dan sarana prasarana, serta sinergitas dengan pemangku kepentingan terkait. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengamanan mudik dan perayaan Idul Fitri berjalan aman, tertib, dan lancar.
Kapolda juga mengingatkan pentingnya optimalisasi layanan pengaduan dan pelaporan tanggap darurat, baik untuk gangguan kamtibmas maupun kemacetan di jalur mudik. Petugas diharapkan menampilkan sosok yang humanis dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dengan berbagai strategi dan kesiapsiagaan yang dilakukan, Polda Maluku berharap arus mudik Lebaran 2025 di Maluku dapat berjalan lancar dan aman.