Polda Riau Gagalkan Peredaran 4,9 Kg Sabu Jaringan Internasional Golden Crescent
Polda Riau berhasil menggagalkan peredaran 4,9 kg sabu dari jaringan internasional Golden Crescent di Pelabuhan Roro Rupat, Bengkalis, dengan tersangka berinisial Z yang terancam hukuman seumur hidup atau mati.

Kepolisian Daerah (Polda) Riau berhasil menggagalkan peredaran 4,9 kilogram sabu-sabu yang diduga berasal dari jaringan internasional Golden Crescent. Penangkapan ini terjadi di Pelabuhan Roro Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Selasa, 21 Januari 2024. Tersangka, seorang pria berinisial Z, ditangkap saat membawa lima paket sabu siap edar.
Direktur Ditresnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, menjelaskan kronologi penangkapan dalam konferensi pers di Pekanbaru. Z ditangkap tangan membawa sabu menggunakan sepeda motor. Menurut keterangan polisi, sabu tersebut diselundupkan dari Malaysia melalui jalur laut, masuk ke Pulau Rupat, dan selanjutnya akan diedarkan di Kota Dumai.
Putu Yudha Prawira menambahkan, "Sabu ini dibawa dari Malaysia melalui jalur laut, masuk ke Pulau Rupat dan menuju Kota Dumai. Berdasarkan hasil penyelidikan ini diduga jaringan internasional Golden Crescent."
Z mengaku telah memesan, membeli, dan mengedarkan sabu di Dumai selama enam bulan terakhir. Meskipun demikian, pihak kepolisian masih melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengungkap jaringan lebih luas. Polisi juga menemukan tiket kapal milik Z yang menunjukkan perjalanan dari Dumai ke Malaysia dan kembali lagi ke Dumai, empat hari sebelum penangkapan.
Kepolisian menduga adanya keterlibatan kurir lain, berinisial K, yang saat ini masih dalam pencarian. "Ada dugaan keterlibatan kurir berinisial K yang saat ini masih dalam pencarian," ujar Putu.
Atas perbuatannya, Z dijerat Pasal 114 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman yang dihadapi Z adalah pidana seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Pengungkapan kasus ini menunjukkan keseriusan Polda Riau dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya yang melibatkan jaringan internasional. Penyelidikan lebih lanjut akan difokuskan pada pengungkapan seluruh jaringan dan aktor yang terlibat dalam sindikat ini. Polisi berharap penangkapan ini dapat memberikan efek jera dan mengurangi peredaran narkoba di wilayah Riau.