Polres Tanimbar Tangkap Pelaku Pencabulan Anak: Hukuman 5-20 Tahun Penjara
Polres Kepulauan Tanimbar berhasil menangkap WY (36), pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur, KL (9), di Saumlaki; pelaku terancam hukuman 5-20 tahun penjara.

Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Tanimbar berhasil menangkap WY (36 tahun), terduga pelaku pencabulan anak di bawah umur di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Penangkapan ini terjadi hanya dalam waktu 24 jam setelah laporan diterima.
Korban pencabulan ini adalah KL (9 tahun). Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Umar Wijaya, menyatakan bahwa Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Kepulauan Tanimbar langsung bergerak cepat menangani kasus ini.
Kejadian pencabulan berlangsung pada Kamis, 16 Januari 2025, dan dilaporkan ke Polres pada Jumat, 17 Januari 2025. Unit PPA segera mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi.
Setelah serangkaian penyidikan dan gelar perkara, WY ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditangkap serta ditahan. Kasus ini menjadi sorotan karena tingginya angka kejahatan seksual terhadap anak di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Ancaman Hukuman Berat
WY dijerat dengan Pasal 82 Ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya berat, yaitu minimal lima tahun dan maksimal dua puluh tahun penjara.
Kasus Mirip Lainnya
Kasat Reskrim AKP. Handry Dwi Azhari mengungkapkan bahwa saat ini Polres masih menangani belasan kasus kekerasan terhadap anak. Pelakunya beragam, mulai dari ayah kandung, ayah tiri, guru, bahkan lurah. Pihaknya berharap adanya sanksi sosial sebagai efek jera bagi para pelaku kejahatan seksual terhadap anak.
AKP Handry menambahkan, "Miris melihat banyaknya kasus ini. Kita harus bersama-sama mencari solusi untuk melindungi masa depan generasi bangsa. Sanksi sosial diharapkan dapat mencegah kejadian serupa terulang kembali."
Kesimpulan
Penangkapan WY menjadi bukti keseriusan Polres Kepulauan Tanimbar dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak. Namun, tingginya angka kasus ini menunjukkan perlunya perhatian dan upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat untuk mencegah dan melindungi anak-anak dari kejahatan seksual.